Pemain Tahiti Akan Rebutan Jersey Pemain Spanyol
Mereka berencana meminta seragam para pemain Spanyol setelah pertandingan.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO – Pemain memburu seragam pemain bintang tidak hanya terjadi di tim nasional Indonesia. Tim nasional Tahiti rupanya juga berniat serupa setelah menghadapi Spanyol pada lanjutan penyisihan grup B Piala Konfederasi 2013 di Maracana, Jumat (21/6/2013) dini hari waktu Indonesia.
Tim nasional Spanyol dan Tahiti bagaikan langit dan bumi. Dengan materi pemain kelas wahid, Spanyol berstatus tim terbaik di dunia dengan gelar dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia dalam lima tahun terakhir.
Bagaimana dengan Tahiti? Piala Konfederasi 2013 adalah turnamen besar pertama mereka setelah secara mengejutkan keluar sebagai juara Oseania. Tahiti hanya memiliki satu orang pemain profesional dan mayoritas anggota tim berstatus amatir, bahkan delapan di antara mereka berstatus tidak punya klub.
Sadar mereka akan menghadapi pemain-pemain kelas dunia, para pemain Tahiti pun sudah menyiapkan suatu rencana besar layaknya pemain kacangan. Mereka berencana meminta seragam para pemain Spanyol setelah pertandingan.
“Mereka bertanya kepada saya bagaimana mereka bisa mendapatkan seragam para pemain Spanyol. Mereka penggemar,” tutur pelatih Tahiti, Eddy Etaeta, seperti dikutip Tribunnews.com dari Super Sport.
Perbedaan antara pemain Spanyol dengan Tahiti tidak hanya dari segi kualitas. Tim nasional Tahiti berangkat ke Brasil tanpa dukungan sponsor dan para pemain mereka tidak dibayar. PSSI-nya Tahiti hanya memberikan kompensasi berupa ketidakhadiran di tempat kerja.
Selain itu, rata-rata pemain Tahiti hanya memiliki pendapatan sekitar 1000 Dollar Amerika Serikat per bulan. Sebagai perbandingan, menurut Forbes, penyerang Spanyol, Fernando Torres, memiliki pendapatan hingga 20 juta Dollar Amerika Serikat per tahun termasuk sponsor pribadi.