Tak Kunjung Bayar Gaji Pemain, Ketum PSMS Akhirnya Diseret ke Pengadilan
Jajaran manajemen dan skuat PSMS Medan versi PT LI kukuh menyeret Ketua Umum Indra Sakti Harahap ke meja hijau
TRIBUNNEWS.COM – Jajaran manajemen dan skuat PSMS Medan versi PT Liga Indonesia kukuh untuk menyeret Ketua Umum Indra Sakti Harahap ke meja hijau. Indra dinilai tak kunjung menunjukkan iktikad baik untuk melunasi hak-hak pemain, ofisial dan manajemen. Alih-alih kecut, Indra justru tak kecut dan siap meladeninya.
Media Officer PSMS LI, Abdi Juniater Panjaitan mengemukakan pihaknya terus berkonsultasi dengan kuasa hukum. Sejatinya, Abdi menyebutkan bahwa upaya hukum sebagai langkah terakhir. Namun karena Indra selaku penanggungjawab utama klub, iktikad baiknya tetap dinanti.
Sayang, tunggu punya tunggu titik terang tak juga muncul. Hampir sepekan sudah bulan ramadan dijalani, ragam kebutuhan dapur terus menuntut untuk dipenuhi. Namun karena gaji tak juga diperoleh dapur pemain, ofisial dan manajemen sulit mengebul.
"Selamat bertemu di meja hukum saja. Jangan terlalu banyak membohongi. Sebagai ketua umum, seharusnya dia punya jiwa gentle dan sportif. Kalau sudah enggak punya itu, nggak usah aktif di dunia olahraga lagi," kata Abdi Panjaitan saat berbincang dengan Tribun di Medan, Senin (15/7/2013) malam.
Indra Sakti sendiri tak gentar dengan psy war tersebut. "Silakan saja. Tidak ada yang bisa melarang. Artinya ada perbedaan. Kami sudah serahkan masalah ini kepada PSSI. Tapi kalau mereka mau tempuh jalur hukum silakan saja ," katanya.
Kepada Tribun Medan belum lama ini, pentolan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Medan ini bahkan menyatakan enggan bertemu dengan pemain.
"Buat apa bertemu dan berdialog lagi, kalau saya ngomong A mereka ngomong B dan kalau saya ngomong B mereka ngomong A. Jadi memang lebih bagus persoalan ini diselesaikan melalui jalur hukum saja agar lebih santun. Jadi kita bisa cepat menemukan titik temunya tanpa harus berpolemik lagi," ucapnya lirih.
Abdi mengaku tak habis pikir dengan sikap Indra yang terkesan lepas tangan. Ia menilai dialog tak harus melibatkan interaksi dua pihak, bukan pernyataan sepihak dari Indra saja. Pria berkacamata ini menegaskan tidak sedang mengancam namun benar-benar akan merealisasikannya dalam waktu dekat ini.
"Kita senang ketika Indra bilang siap bertemu di meja hijau. Itu berarti dia menyadari bahwa pemain tidak menerima keputusan sepihak yang dibuatnya dengan PT LI. Bahwa pemain tak menerima jika Indra hanya punya utang satu bulan gaji saja. APPI juga juga sedang berkomunikasi dan membawa permasalahan ini ke FIFA. Tapi itu lain cerita dulu, kami tetap meminta gaji sesuai kontrak yang ditandatangani Indra Sakti," lanjutnya.
"Kalau dibilang sedang di urus sama PT LI, apa dia pernah menyampaikan sama pemain? Tidak pernah. Karena takut, karena rasa bersalah melekat sama dia. Kalo benar, dia pasti maulah menyampaikan seperti apa perkembangan saat ini.Kalau ketum tidak punya jiwa sehat dalam sportivitas, ya ini dia orangnya. Indra Sakti Harahap ," tandasnya. (cr5/raf)