TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Namanya juga anak-anak. Suasana riuh ketika Liverpool mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (17/7/2013) membuat Gerrard David Siahaan panik sehingga batal menjumpai Steven Gerrard.

Gerrard David Siahaan belum lahir ketika Steven Gerrard mengangkat trofi Liga Champions pada 2005. Kesuksesan Stevie G membawa Liverpool menjadi juara membuat ayahnya, Samuel, bernazar jika kelak memiliki seorang putra akan menamainya Gerrard.

Momen kedatangan Liverpool di Jakarta, Rabu (17/7/2013) dimanfaatkan Gerrard untuk bertemu dengan Steven Gerrard. Melalui bantuan kerabatnya, bocah 6 tahun itu bisa masuk ke landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Gerrard dan kakaknya, Jessica, sambil ditemani sang ibu rela berdiri selama hampir 1 jam di bawah terik matahari untuk menunggu kedatangan rombongan Liverpool.

Ibunya sangat antusias untuk mengantarkan Gerrard bertemu dan mendapatkan tanda tangan dari Steven Gerrard. Saking antusiasnya, sang ibu terus mencari ide agar Gerrard bisa menerobos penjagaan ketat dari panitia dan TNI AU.

Sang ibu mengimbau Gerrard untuk berlari mengejar Stevie G dan Jessica juga bersedia menemani Gerrard berlari. Namun suasana hiruk-pikuk yang penuh dengan adu teriakan antara penggemar dan petugas membuat Gerrard panik.

Gerrard yang mengenakan seragam merah Liverpool bernomor punggung bernama Gerrard mulai meronta enggan berlari. Jessica terus mendesak Gerrard, "Ayo Gerrard. Kakak temani," namun tetap tidak menghapus kepanikannya.

Walhasil begitu Steven Gerrard menuruni tangga pesawat dan melangkah ke bus, Gerrard batal mendapat tanda tangan dan hanya bisa melihat punggung penggemar lain. Namun demikian, tidak ada reaksi sedih dan kecewa dari wajahnya. Bisa melihat Steven Gerrard dari jarak dekat saja sudah membuat Gerrard senang.

"Senang sekali," ujar dia singkat kepada Tribunnews.com.