Zulkarnaen Lubis Himbau PSSI Juga Fokus Bina Sepakbola Wanita
Penyuka atau pencinta sepakbola nasional pastinya masih sangat mengenal nama-nama pemain dari Timnas Indonesia di masa lalu
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Penyuka atau pencinta sepakbola nasional pastinya masih sangat mengenal nama-nama pemain dari Timnas Indonesia di masa lalu.
Ini tentunya karena pencapaian prestasi dari Timnas PSSI itu, sehingga nama-nama pemainnya pun masih dikenang, senantiasa akrab dalam pendengaran.
Salah satu bintang dari masa lalu Timnas Indonesia ini tentulah Zulkarnaen Lubis. Pemain PSMS Medan di era awal 1980-an dan kemudian menjadi salah satu pilar di barisan penyerang Timnas hingga 1986 tersebut, termasuk yang terus melanjutkan 'karier'-nya di sepakbola, sebagaimana dijalani banyak pemain seangkatannya.
Akan tetapi, jika mayoritas dari legenda sepakbola nasional itu mengabdikan hidupnya dengan menjadi pelatih di klub-klub anggota kompetisi PSSI, seperti ISL, jalan yang ditempuh Zulkarnaen Lubis agak berbeda.
"Saya melatih tim sepakbola wanita Jabar," ungkap Zulkarnaen, Sabtu (30/11/2013) di Banyumas, mendampingi sahabatnya Mahfudin Nigara yang melakukan sosialisasi pencalonannya sebagai Caleg DPR Pusat mewakili PAN.
Zulkarnaen Lubis mengakui sangat senang menjalani tugasnya.
"Kalau dibina serius kita juga bisa punya tim sepakbola wanita yang handal," terangnya.
Masalahnya, PSSI hampir tak pernah serius membina sepakbola wanita. Kompetisi sepakbola wanita terakhir diadakan beberapa tahun lalu. Hal ini makin membuat proses 'kematian' sepakbola wanita.
Padahal, kata Zulkarnaen Lubis, ada tantangan besar yang bisa dihadapi dari sepakbola wanita ini.
"Coba tengok, untuk sepakbola wanita ini hanya ada 70-an dalam peringkat dunia FIFA. Bandingkan dengan sepakbola pria yang jauh lebih banyak, sementara peringkat tim kita masih sekitar 160-an," jelas Zulkarnaen Lubis.
"Itu artinya, tidak semua negara anggota FIFA melakukan pembinaan serius pada sepakbola wanita ini. Itulah yang saya maksudkan dengan tantangan besar tersebut," sambungnya.
SELEKSI U19
Meski jauh sebelumnya dikenal sebagai 'anak Medan', namun Zulkarnaen Lubis kini sudah 'Jabar sentris'. Kecintaannya pada Jabar ditunjukkannya dengan kesiapannya untuk mencari, menyeleksi dan mendapatkan pemain muda asal Jabar guna ikut bersaing masuk di Timnas U19 mendatang.
Ini adalah bentuk keprihatinan Zulkarnaen Lubis atas ketiadaan satu pun pemain asal Jabar yang terpilih dalam skuad tim bayangan Timnas U19 Indonesia yang kini tengah digembleng oleh pelatih Indra Syafri.
"Sangat memprihatinkan. Di Jabar ada 27 kota dan kabupaten, tetapi tak satu pun ada pemainnya yang terjaring ke Timnas U19," katanya.
Zulkarnaen Lubis mengaku sudah berbicara banyak dengan Indra Syafri. Dia kemukakan keinginannya untuk membantu proses perekrutan pemain untuk Timnas U19 itu, khususnya menjaring pemain asal Jabar.
Untuk itu, Zulkarnaen akan melakukan seleksi. Tentu saja dia tak bisa bekerja sendirian. Dia akan dibantu teman-temannya, sesama mantan pemain Timnas PSSI. Proses seleksi atau 'talent scouting' akan dilakukan secara pengelompokan.
Beberapa daerah yang berdekatan dijadikan satu. Misalnya depok, Kabupaten Bogor, dan Kotamadya Bogor, akan digabungkan dalam satu kelompok.
"Saya sudah minta bantuan kepada Warta Kusuma, Alexander Saununu, dan kiper Boyke Adam," terang Zulkarnaen Lubis, yang bersama keluarganya tinggal di Jln Kencana Arum 5, blok S, nomor 1-D, Perumahan Pandanwangi, Kecamatan Buah Batu, Bandung. (tb)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.