Mandela: Olah Raga Memiliki Kekuatan untuk Mengubah Dunia
Mandela bahkan yakin olah raga memiliki kekuatan untuk mengubah dunia
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, JOHANESBURG – Kata siapa olah raga dan politik tidak bisa dicampur aduk. Sosok mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, begitu dekat dengan dunia olah raga. Mandela bahkan yakin olah raga memiliki kekuatan untuk mengubah dunia.
Johannesburg, 24 Juni 1995, final kejuaraan dunia rugbi. Ketika itu Mandela yang mengenakan kaos berkerah lengan panjang berwarna hijau dan bertopi senada memberikan Piala Webb Ellis kepada kapten tim Afrika Selatan, Francois Pienaar, yang berkulit putih. Kisah ini kemudian dituangkan dalam sebuah film berjudul Invictus yang melibatkan aktor Morgan Freeman dan Matt Damon.
Hidup di balik bui selama 27 tahun akibat perlawanannya tidak membuat Mandela anti terhadap orang-orang kulit putih. Apa yang dilakukannya di Johannesburg menjadi contoh nyata.
“Olah raga memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Olah raga memiliki kekuatan untuk memberi inspirasi. Olah raga memiliki kekuatan untuk menyatukan orang dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh yang lainnya,” ujar Mandela dalam pidatonya di Monako, 2000, seperti dikutip Sportsmail.
“Olah raga menyampaikan pesan kepada orang-orang muda dalam bahasa yang mereka pahami. Olah raga bisa menciptakan harapan di mana pernah terjadi keputusasaan. Olah raga lebih kuat daripada pemerintah dalam mendobrak rintangan rasial. Olah raga seperti menertawai semua bentuk diskriminasi,” sambung Mandela.
Mandela memberikan contoh lain, yaitu tinju, olah raga yang sempat dia geluti. Dalam autobiografinya yang berjudul ‘The Long Walk To Freedom’, Mandela menulis: “Tinju itu egaliter. Di atas ring, peringkat, umur, warna kulit, dan kekayaan tidak relevan.”
Semasa hidupnya Nelson Mandela juga tidak memberikan batasan dengan orang-orang kulit putih. Pun begitu dengan mereka yang berkulit putih. Mandela kerap bertemu pesohor-pesohor olah raga berkulit putih, seperti David Beckham, Franz Beckenbauer, Bobby Chartlon, Cristiano Ronaldo, dan Sir Alex Ferguson. Pesohor-pesohor berkulit putih tersebut bahkan sengaja menyempatkan waktu untuk menemui Mandela setiap kali berkunjung ke Afrika Selatan. Mereka sekaligus memberikan cenderamata berupa jersey atau buki kepada Mandela. Wafatnya Mandela bahkan membuat pertandingan kriket antara Inggris melawan Australia di Adelaide didahului dengan mengheningkan cipta.