Ferril Raymond Hattu Saatnya Indonesia Raih Medali Emas
Timnas Indonesia U-23 menghadapi Thailand U-23 dalam pertandingan final cabang olahraga sepak bola SEA Games XXVII/2013 di Myanmar
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Timnas Indonesia U-23 menghadapi Thailand U-23 dalam pertandingan final cabang olahraga sepak bola SEA Games XXVII/2013 di Myanmar.
Ferril Raymond Hattu, mengatakan situasi yang terjadi di pertandingan final di Zeyar Thiri Stadium, Naypyitaw, Sabtu besok, sama seperti di gelaran SEA Games 1991, Manila.
Pada gelaran pesta olahraga antar negara di Asia Tenggara pada 22 tahun yang lalu, Indonesia juga menghadapi Thailand di partai puncak. Skuat asuhan pelatih Anatoli Polosin menang melalui tendangan adu penalti 4-3, setelah pada waktu normal berbagi hasil imbang 0-0. Ferril Raymond Hattu merupakan kapten Timnas Indonesia saat meraih medali emas.
“Pada 22 tahun lalu, kami tidak diunggulkan. Kami bertemu Thailand yang empat besar di Asean Games 1990. Tetapi, kami punya keunggulan dari sisi fisik. Ketika itu, pertandingan dilanjutkan ke tendangan adu penalti, karena unggul dari sisi fisik, kami akhirnya mampu mengalahkan mereka,” ujar Ferril saat dihubungi, Jumat (20/12/2013).
Kapten Timnas Indonesia di SEA Games 1991 itu mengaku, Thailand lebih diunggulkan. Namun, skuat asuhan pelatih Rahmad Darmawan mempunyai peluang untuk mengalahkan lawan, apabila siap dalam kondisi mental.
“Peluang masih terbuka melihat tren positif sejak babak penyisihan. Thailand memang lebih diunggulkan, tapi laga final apapun bisa terjadi. Kalau mau usaha dan tampil sepenuh tenaga, Indonesia dapat meraih kemenangan dari Thailand,” katanya.
“Saat pertandingan final kondisi mental menentukan. Selain itu diperlukan usaha dan mental pemain harus tenang. Jadi, sekarang atau tidak sama sekali meraih medali emas,”.