Dibantai Persib 7-1, Pelatih Persita Salahkan Persiapan yang Minim
Persita Tangerang menelan kekalahan telak 1-7 dari tuan rumah Persib Bandung
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM – Persita Tangerang menelan kekalahan telak 1-7 dari tuan rumah Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (13/1/2014). Laga itu merupakan pertandingan perdana di zona Jawa grup 1, turnamen Inter Island Cup (IIC) 2014.
Asisten pelatih Persita Tangerang, Giman Nurjaman, mengaku tidak percaya anak asuhnya menderita kekalahan telak dari Maung Bandung. Giman pun berkilah bahwa kekalahan itu terjadi karena persiapan Pendekar Cisadane yang baru berjalan satu minggu.
“Saya juga kaget dengan kemenangan telak Persib. Kami menjalani persiapan hanya satu minggu,” kata Giman.
Pelatih Persita Tangerang, Arcan Iurie sampai saat ini belum menemukan kerangka tim yang cocok. Ini dikarenakan beberapa pemain baru saja bergabung di klub asal Tangerang, Banten. Diantaranya, Kenji Adachihara (eks Persib Bandung) dan Valentino Telaubun (eks Perseman Manokwari).
“Kami baru mencari pemain yang cocok. Ada beberapa pemain seleksi. Kerangka tim ini baru 80 persen. Karena pemain ada yang baru datang 1 hari kami paksa mainin. Kenji juga baru 2 hari,” ujar Giman.
Pada babak pertama, Persib Bandung unggul 2-1. Achmad Jufrianto mencetak gol menit 19, kemudian Djibril Coulibaly menggandakan keunggulan menit 41. Pada babak kedua, Persita Tangerang memperkecil ketertinggalan, setelah Kenji Adachihara mencetak gol menit 53.
Sayang pada menit 55, FX Yanuar diganjar kartu merah oleh wasit. Unggul jumlah pemain mampu dimaksimalkan Persib Bandung. Maung Bandung mencetak lima gol tambahan, Firman Utina mencetak gol menit 57, Makan Konate menit 73, dan tiga gol dari Atep menit 76, 87, dan 89.
Giman Nurjaman menilai, dikeluarkannya FX Yanuar memang berpengaruh terhadap permainan Persita. Namun, dia mengaku wasit telah membuat keputusan yang tepat.
“Kartu merahnya Yanuar juga berpengaruh terhadap permainan tim. Kalau soal kartu merahnya saya kira itu murni karena emosi. Jadi kalau buat saya, wasit sudah bertindak benar,” keluhnya.