Manchester City vs Chelsea: Duel Dua Tim Beraroma Latin
Era sepak bola modern yang menjadi impian dari para penggagas Premier League, lebih dari dua dekade lalu, sepertinya mulai menuai hasil
Penulis: Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM – Era sepak bola modern yang menjadi impian dari para penggagas Premier League, lebih dari dua dekade lalu, sepertinya sudah menuai hasil. Bukan hanya dari sisi komersil, di level corak permainan juga banyak berubah. Kini, hanya beberapa tim saja yang masih mengusung gaya klasik Inggris, kick and rush.
Dua di antara sekian tim di Premier League yang mengalami perubahan total adalah Manchester City dan Chelsea. Meski masih dihuni beberapa punggawa tim nasional (timnas) Inggris, tapi aroma gaya tradisional Inggris sudah tak ada. Bukti akan terlihat, saat mereka bertempur di Etihad Stadium, pada lanjutan Premiership, Selasa (4/2/2014) dini hari.
Pengaruh besar sepak bola ala Latin akan menjadi sajian menu istimewa. Maklum, baik City ataupun Chelsea, memiliki barisan pemain yang berasal dari area Latin, atau setidaknya pernah merasakan karier di sebuah tim atau kompetisi dengan gaya Latin yang sangat kental. Di kubu tuan rumah misalnya, ada Pablo Zabaleta, Samir Nasri, Álvaro Negredo, Javi García, Jesús Navas, David Silva, Fernandinho, Martín Demichelis, Stevan Jovetic dan Yaya Touré (vice-captain).
Tak kalah dominan juga ada di kubu Chelsea. Di sana ada David Luiz, Ramires, Fernando Torres, Oscar, Mohamed Salah, Eden Hazard, Demba Ba, Willian, César Azpilicueta dan Samuel Eto'o.
Semua itu ditambah dengan keberadaan dua arsitek, Manuel Pellegrini dan Jose Mourinho (Chelsea), yang selalu menerapkan sepak bola gaya modern, terutama aroma Latinas yang sangat kental.
Pengamat sepak bola, yang juga legenda timnas Inggris, Gary Lineker serta Alan Shearer mengakui, munculnya Manuel Pellegrini dan Jose Mourinho memberi perubahan siginifikan. Mereka mampu memberi sisi lain dari sepak bola, yakni kreasi keindahan, bukan semata hanya hasil akhir.
"Saya pikir partai ini pasti akan berlangsung sangat seru, dan saya menebak akan terjadi banyak gol, minimal tiga atau empat. Mereka tim yang sangat ofensif, meski dibedakan dalam urusan menjebol jala musuh. Aroma Latin akan sangat menarik, dan tak boleh dilewatkan begitu saja," tutur Lineker.
Dilihat dari sisi ofensif, Alan Shearer menilai, dua tim yang akan berlaga layak menjadi bakal calon juara terkuat. "Mereka punya kualitas tinggi dalam urusan imajinasi permainan. Dan saya yakin itu akan terlihat di lapangan. Dua tim punya banyak persona yang sangat kental dalam urusan mengolah si kulit bundar, dan itu akan menjadi pemandangan menawan," tukas legenda Newcastle United ini, di Sky Sports, kemarin.
Dua tokoh legendaris tersebut tentu tak sekadar bicara. Faktanya, beberapa dirijen bergaya Latin menjadi tulang punggung. Duel menarik bakal terjadi antara David Silva dan Oscar, serta Fernandinho kontra Ramires. "Hal paling mencolok adalah lini tengah, dan itu akan dilakukan empat pemain, Silva dan Fernandinho di kubu City, serta Oscar dan Ramires. Memang masih ada (Steven) Jovetic dan (Eden) Hazard, tapi sepertinya empat pemain itu yang akan mendominasi," imbuh Stan Collymore, mantan pemain yang kini menjadi komentator tersebut.
Pendapat tiga sosok mantan pemain bintang di Premier League tersebut mendapat persetujuan dari Manajer Manchester City, Manuel Pellegrini. Pria yang baru saja mendapat kiriman psywar dari Jose Mourinho ini mengungkapkan, dirinya memang membawa aroma khas sepak bola dari negaranya. Kala bersuai Chelsea, ia tak memungkiri kalau gaya City sama dengan tim tamu.
"Sekarang tinggal sisi kreativitas yang layak menjadi unggulan. Kami harus berkreasi sepanjang pertandingan. Saya tahu Chelsea memang tak bagus dalam penyelesaian akhir, tapi menang dari United dengan melesakkan tiga gol, tentu membuat mereka bisa disebut luar biasa," kata Pellegrini, di situs klub.
Peran para gelandang yang berkarakter Latin menjadi titik utama. Analisa Soccerstats mengungkapkan, 87 persen inisiatif untuk menyerang dan penetrasi berasal dari area sentral tersebut, termasuk dalam urusan tekel (90 persen), tembakan (89 persen), serangan balik (95 persen), umpan jauh (84 persen), umpan daerah atau terobosan (92 persen) dan sumbangsih dalam pertahanan (76 persen).
Gelandang The Citizens, David Silva mengakui, pertemuan kontra Chelsea terasa istimewa. Bukan hanya usaha untuk memertahankan posisi puncak klasemen sementara, juga pembuktian tim terbaik saat ini. "Kami berada dalam kondisi yang sama, kekuatan yang berimbang, meski sebenarnya justru City yang jauh lebih unggul. Chelsea datang dalam situasi yang kurang tepat. Mungkin kalau mereka datang setelah laga kontra United, situasinya akan berbeda," sebut Silva.
Sosok Silva bisa menjadi sajian utama kubu tim tamu. Pada pertemuan pertama di Stamford Bridge, ia tercatat sebagai pemain yang memiliki akurasi umpan terbaik, mampu bermain konstan dan punya umpan silang yang mematikan.
"Dia memang sangat menonjol, tapi bukan semata Silva yang dimiliki City. Kami harus memastikan aliran bola mereka akan patah di area tengah," janji Ramires. Ucapan punggawa timnas Brasil tersebut seolah mencerminkan level kerja keras yang harus dilakukannya di lapangan. Pada pola 4-2-3-1 yang menjadi kesukaan Mou, Ramires memang menjadi andalan. Hebatnya, ia bisa bersifat sebagai gelandang jangkar, ataupun agresif di area sekitar gawang lawan.
Apalagi musim ini, ia menjadi satu di antara pemain yang benar-benar 'dicintai' Mou. Ia hanya bisa disamai John Terry, Petr Cech dan Eden Hazard, dalam urusan penampilan di rumput hijau. Pada perjumpaan City dan Chelsea, bulan Oktober tahun lalu, ia membuat banyak tekel dan hadangan, lebih dari pemain lain.
"Ramires?, dia pemain yang akan membuat tim Anda banyak membuat pelanggaran. Tapi jangan salah, kontribusi terhadap serangan justru lebih besar. Kami datang ke Etihad untuk menang, karena Chelsea layak menjadi tim juara ketimbang tuan rumah," tegas Mou, mengirim 'serangan' ke kubu Manuel Pellegrini.
Sayang memang, karena Pellegrini tak bisa menghadirkan bomber yang sedang on fire, Sergio Aguero. Ia smenderita cedera dalam laga panas Premier League kontra tuan rumah Tottenham tengah pekan kemarin. Sang Manajer mengaku terpukul dengan cederanya pemain asal Argentina tersebut.
“Aguero akan absen mungkin untuk satu bulan. Ya, kami kehilangan satu pemain terbaik kami, ia baru saja kembali dari cedera. Kami masih memiliki Edin Dzeko, Alvaro Negredo, dan sekarang Stevan Jovetic sudah mencetak gol, jadi kami memiliki beberapa pemain yang bisa menggantikannya.” ujar Pellegrini.