Rivalitas Suporter Persija-Persib, Madu atau Racun?
Rivalitas dan konflik pendukung Persija dan Persib semakin panas, bak rivalitas pendukung Barcelona kontra Real Madrid di Spanyol.
Editor: Ade Mayasanto
==========================================================
Ikuti Tribun Livechat dengan Manajer Persija Jakarta, Asher Siregar, Kamis (27/2/2014), pukul 15.00. Silakan klik livechat.tribunnews.com
==========================================================
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen klub Persib Bandung dan Persija mendukung kebijakan PT Liga Indonesia perihal duel Maung Bandung kontra Macan Kemayoran. PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League menetapkan pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupatan Bandung hanya boleh disaksikan penonton tuan rumah. Pendukung klub Persija Jakarta, The Jakmania, selaku tim tamu dilarang menyaksikan secara langsung di stadion laga itu.
Begitu pun sebaliknya. Saat Persija Jakarta menjamu Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu (10/8/2014) mendatang, suporter klub Maung Bandung, seperti Bobotoh dan Viking tidak boleh menyaksikan laga secara langsung di stadion.
Keputusan itu diungkapkan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono saat jumpa pers di Hotel Aston, Bandung, Selasa (18/2/2014) lalu. Joko menambahkan, kedua kesebelasan akan berurusan dengan Komisi Disiplin PSSI bila aturan itu diabaikan.
"Peraturan bukan untuk disepakati atau tidak. Yang jelas aturan harus dilaksanakan untuk kedua tim. Jika tidak urusannya dengan Komdis. Kita berharap, setiap tahun menjadi lebih baik. Pertandingan nanti kita ingin lindungi agar hal yang tidak sportif dan hal buruk sepakbola tidak terjadi," ujarnya.
Usai kesepahaman tersebut, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Risha Adi Widjaya lalu menyiagakan segala kebutuhan untuk menunjang duel Persib kontra Persija pada Sabtu (22/2/2014).
"Persib pada prinsipnya mendukung apa yang disampaikan PT Liga Indonesia. Kita akan mengikuti aturan main. Segala hal akan kita siapkan agar laga klasik ini berjalan dengan baik," kata Risha, Selasa (18/2) dalam keterangan pers yang diterima wartawan.
Sementara itu, manajer Persija Jakarta, Asher Siregar juga mengaku siap melaksanakan apa yang menjadi keputusan PT Liga Indonesia. Dia pun berharap, pertandingan dapat berjalan dengan lancar. "Kita apresiasi kepada LIGA. Kita tidak ingin investasi sepak bola ini sia-sia. Sepak bola, kenyamanan pemain sangat diutamakan tanpa ada rasa ketakutan," ucapnya.
Namun, aturan itu tersandung kebijakan Kepolisian Daerah Jawa Barat. Polda Jawa Barat tidak memberi izin laga Persib melawan Persija. Polisi mengkhawatirkan aksi balas dendam pendukung Persib atas insiden penyerangan bus pemain Persib di Jakarta. Apalagi, pendukung Persija baru saja mendapat serangan usai menonton Persija kontra Pelita Bandung Raya di Stadion Jalak Harupat.
Walhasil, PT Liga Indonesia memutuskan tidak menggelar pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta. PT Liga akan memberi keputusan pertandingan Persib melawan Persija sebelum 7 Maret 2014 mendatang.
Untuk diketahui, Persib dan Persija memiliki suporter dengan jumlah besar. Organisasi Jakmania (pendukung Persija) dan Viking tumbuh pesat di Indonesia. Namun, perkembangan jumlah anggota Jakmania dan Viking tersebut tak meredakan rivalitas antar keduanya. Rivalitas dan konflik pendukung Persija dan Persib semakin panas. Rivalitas pendukung di dunia sepokbola Tanah Air itu bak rivalitas pendukung Barcelona kontra Real Madrid di Spanyol atau Galatasaray vs Fenerbache di Turki.
Apa tanggapan manajemen Persija perihal dukungan besar yang berbuah pada rivalitas kedua pendukung? Ikuti Tribun Livechat dengan Manajer Persija Jakarta, Asher Siregar, Kamis (27/2/2014), pukul 15.00. Silakan klik http://livechat.tribunnews.com/
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.