Indra Sjafrie Matangkan Anti-Pressure Bagi Evan Dimas Cs
Indra Sjafrie mengevaluasi sisi emosional pemain dan pengembangan serangan saat para gelandang Timnas U-19 mendapat tekanan dari lawan.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang laga kedua menghadapi Timnas Myanmar U-19, pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri kembali menggembleng 29 anak asuhnya dalam latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2014) malam.
Sejumlah evaluasi atas hasil imbang 1-1 pada pertemuan pertama menjadi pelajaran tersendiri bagi pelatih Indra Sjafri dan para pemain Timnas U-19.
Di antaranya, evaluasi sisi emosional pemain dan pengembangan serangan saat para gelandang Timnas U-19 mendapat tekanan dari lawan. Kurangnya daya gedor Evan Dimas dkk juga menjadi bagian evaluasi Indra Sjafri.
"Kami akan matangkan anti-pressure malam ini," kata dia.
Untuk memaksimal serangan lewat formasi 4-3-3, Indra menginstruksikan dua gelandang yang sejajar dengan Evan Dimas, Muhammad Hargianto dan Zulfiandi, agar melakukan improvisasi gerakan saat sang kapten mendapat pengawalan ketat dari dua pemain lawan.
Menurut Indra, saat Evan Dimas dikawal oleh dua pemain lawan itu lah terbuka ruang bagi dua gelandang lain untuk berkreatif dengan masuk lebih dalam.
Selain kepada dua gelandang tersebut, Indra sendiri telah memberi masukan kepada Evan Dimas agar lebih meningkatkan aksi pergerakannya sehingga bisa lepas dari kawalan pemain lawan.
"Kita lihat saja bagaimana Evan Dimas besok," ujarnya.
Pantauan Tribunnews.com saat latihan dilakukan, pelatih Indra Sjafri terpaksa harus beberapa kali meminta Evan Dimas dan dua gelandang lain mengulangi pergerakan dan passing bola saat pemain lawan memberikan pressure ketat.
Selain itu, Indra mengakui lini belakang dan depan Timnas Indonesia U-19 juga belum maksimal. Ia berharap para pemain lini belakang dan depan bisa lebih cermat saat bergerak.
"Hampir semua lini (perlu diperbaiki-red), organisasi pertahanan juga harus lebih cermat. Mereka harus bisa memilah kapan dia harus naik, kapan dia harus stay (berjaga) di posisinya," katanya.