Kelemahan Timnas Indonesia U-19: PR di Sektor Individual Defending dan Kontrol Emosi
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri membeberkan sejumlah kelemahan Evan Dimas dkk dari laga melawan Timnas Yaman U-19 kemarin.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, tengah mempersiapkan Evan Dimas dkk jelang laga menghadapi Timnas Libanon U-19 dalam pertandingan persahabatan.
Dalam masa persiapan, pelatih kelahiran Sumatera Barat menekankan pada cara para pemain bertahan dan penyelesaian akhir ketika melakukan serangan. Dia menilai anak asuhnya beberapa kali sering salah melakukan pertahanan individu.
Hal ini disebabkan emosional para pemain yang tak stabil. Evaluasi didasarkan penampilan Timnas Indonesia U-19 di laga persahabatan menghadapi Timnas Yaman U-19 pada pekan lalu.
“Semua pemain pada waktu laga pertama membuktikan individual defending banyak salah. Emosi harus ada, kalau tidak ada emosi tidak ada prestasi. Tetapi harus mengontrol emosi sehingga dalam melakukan individual defending harus benar,” tutur Indra dalam keterangan pers yang diterima.
Sementara untuk di lini depan, pelatih berusia 51 tahun mengaku memfokuskan pada penyelesaian akhir.
“Saya mengasah finishing touch pemain. Kami akan bermain dengan formasi 4-3-3,” kata Indra Sjafri.
Dalam pertandingan menghadapi Les Cèdres, sebanyak empat pemain menderita cedera sehingga tak bisa bermain. Mereka yaitu, Ryuji Utomo Prabowo, Yabes Roni Malaifani, Dimas Drajad, dan Eriyanto. Indra Sjafir mengaku akan melihat para pemain yang siap tampil.
“Melihat kondisi pemain yang paling siap. Pemain yang cedera, Dimas, Ryuji, Yabes, Erianto mungkin tidak akan main. Tidak ada pemain utama dan cadangan. Siapa yang siap akan diturunkan. Kualitas pemain hampir sama, tinggal kesempatan bermain yang berbeda,” katanya.
Pertandingan Timnas Indonesia U-19 menghadapi Timnas Libanon U-19 akan berlangsung di Stadion Manahan Solo, Rabu (28/5/2014) malam.