TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA – Kemenangan 2-1 atas Pantai Gading pada laga grup C di Estadio Nacional, Jumat (20/6/2014) menjadi kemenangan yang bersejarah bagi Kolombia. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Kolombia meraih lebih dari satu kemenangan.

Sepanjang sejarah, termasuk 2014, Kolombia baru lima kali tampil di Piala Dunia. Dari lima penampilan itu, jumlah kemenangan yang paling banyak mereka raih hanya satu. Hal itu terjadi pada Piala Dunia 1990, 1994, dan 1998. Sedangkan pada penampilan pertama, Piala Dunia 1962, mereka tak sekalipun meraih kemenangan.

Kemenangan atas Pantai Gading membuat Kolombia untuk pertama kalinya meraih lebih dari satu kemenangan di Piala Dunia. Pada laga pertama mereka menumbangkan Yunani dengan skor 3-0.

Kolombia baru bisa memecah kebuntuan pada menit ke-64 melalui James Rodriguez.

Gol Rodriguez tercipta melalui sundulan memanfaatkan tendangan penjuru Juan Cuadrado. Sundulan pemain AS Monaco itu meluncur deras tanpa mampu dibendung oleh kiper Boubacar Barry.

Kolombia tidak perlu waktu lama untuk memperbesar keunggulan mereka atas Pantai Gading. Dalam tempo enam menit Kolombia mampu mengubah skor menjadi 2-0 berkat gol Juan Quintero.

Gol Quintero berawal dari kesalahan Serey Die di area Pantai Gading. Bola yang dikuasai Die mampu dicuri Teofilo Gutierez. Menggiring bola ke depan kotak penalti, Teo kemudian menyodorkan bola kepada Quintero. Umpan itu dituntaskan Quintero dengan penempatan bola yang bagus ke pojok kiri bawah.

Pantai Gading belum mau menyerah. Hanya dalam tempo tiga menit mereka mampu memperkecil ketertinggalan melalui aksi gemilang Gervinho. Menguasai bola di sisi sayap kanan area Kolombia, Gervinho melalukan penetrasi ke kotak penalti. Gervinho berkelit di antara dua pemain Kolombia sebelum akhirnya menembus kotak penalti.

Di tiang dekat, Gervinho kembali mendapat hadangan dari pemain Kolombia, namun dengan sekali kecoh dia mampu menemukan ruang tembak. Mantan pemain Arsenal itu kemudian melepaskan tendangan kaki kanan yang menghujam deras jala gawang Kolombia.