Romelu Lukaku Antar Belgia Menang Dramatis Atas Amerika Serikat
Keputusan Wilmots memasukkan Romelu Lukaku pada awal extra time menghadirkan kemenangan 2-1 untuk Rode Duivels
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM – Intuisi pelatih Belgia, Marc Wilmots, kembali terbukti ketika menghadapi Amerika Serikat pada babak 16 besar di Fonte Nova, Rabu (2/7/2014). Keputusan Wilmots memasukkan Romelu Lukaku pada awal extra time menghadirkan kemenangan 2-1 untuk Rode Duivels.
Ketangguhan Tim Howard di bawah mistar gawang Amerika Serikat benar-benar menyulitkan Belgia untuk mencetak gol. Catatan Tribunnews.com, hingga berakhirnya waktu normal, Howard sukses menggagalkan 11 peluang Belgia untuk mencetak gol. Tanpa gol hingga waktu normal membuat pertandingan harus dilanjutkan pada extra time.
Pada awal babak tambahan Wilmots memutuskan untuk memasukkan penyerang Romelu Lukaku menggantikan Divock Origi. Kehadiran Lukaku langsung mengubah situasi. Belgia mampu memecahkan kebuntuan mereka pada menit ke-93 berkat gol Kevin De Bruyne.
Lukaku menjadi otak atas terciptanya gol ini. Penyerang Everton itu melakukan penetrasi ke kotak penalti Amerika Serikat dan menciptakan kemelut.Kevin De Bruyne kemudian menguasai bola liar. Melewati hadangan dua pemain bertahan The Yanks, De Bruyne kemudian melepaskan tendangan datar kaki kanan ke tiang jauh sebelah kiri tanpa mampu dijangkau penjaga gawang Tim Howard.
Pemain yang statusnya dimiliki oleh Chelsea itu kembali menunjukkan kelasnya pada menit ke-105. Kevin De Bruyne dan Romelu Lukaku kembali bekerjasama seperti ketika gol pertama terciptanya. Kali ini giliran Kevin De Bruyne yang membantu Lukaku untuk mencetak gol.
Dari suatu situasi serangan balik, di sisi kiri De Bruyne melepaskan umpan terobosan ke kotak penalti Amerika Serikat. Lukaku berlari cepat untuk menyongsong bola. Tanpa kontrol, Lukaku langsung melepaskan tendangan kaki kiri sehingga Tim Howard hanya bisa sedikit bereaksi.
Amerika Serikat belum mau menyerah. Dua menit berselang mereka mampu memperkecil kedudukan jadi 1-2 melalui gelandang 19 tahun, Julian Green. Gol ini terbilang cantik. Umpan terobosan lambung Michael Bradley dari luar kotak penalti dituntaskan Green dengan tendangan voli di mulut gawang.
Atas kemenangan ini Belgia berhak melaju ke babak perempat final. Mereka akan menghadapi lawan yang berat, yaitu Argentina.