Jelang Argentina vs Belgia, Ancaman Underdog
Argentina akan ditantang Belgia di babak perempat final Piala Dunia 2014, yang akan digelar di Itaipava Arena Fonte Nova
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Argentina akan ditantang Belgia di babak perempat final Piala Dunia 2014, yang akan digelar di Itaipava Arena Fonte Nova, Bahia, Brasil, Minggu (6/7) dinihari WIB. Meski sama-sama berstatus juara grup, namun Argentina lebih difavoritkan di pertandingan tersebut.
Argentina lolos ke perempat final usai menyingkirkan Swiss di babak 16 besar, lewat gol telat Angel Di Maria di masa perpanjangan waktu. Sementara Belgia juga harus bersusah payah merangkak ke perempat final, setelah menundukkan Amerika Serikat dengan skor 2-1, yang juga dilalui lewat babak perpanjangan waktu.
Sadar timnya tak diunggulkan, pelatih Belgia, Marc Wilmots mengaku sudah menganalisis calon lawannya itu. Ia pun menargetkan bisa mencuri kemenangan dan lolos ke babak selanjutnya. "Saya melihat tiga bek tengah dan dua full bek bermain sangat tinggi. Mereka mempunyai pemain yang luar biasa, tapi saya juga melihat kurangnya keseimbangan dalam tim tersebut," kata Wilmots saat ditanya bagaimana caranya menghentikan Argentina.
Wilmots mengaku tak ambil pusing meski banyak yang lebih menjagokan Argentina. Menurutnya, Belgia juga berhasrat meraih kemenangan dan lolos ke babak selanjutnya. Mantan pelatih Schalke 04 itu menyatakan akan memastikan pasukannya bermain dengan determinasi tinggi kala meladeni tim yang meraih dua kali juara Piala Dunia itu.
"Mereka (Argentina) melewati pertandingan yang sulit, tidak hanya kami. Saat ini kami bukan favorit. Saya tidak keberatan tetapi kami ingin menang. Saat anda melaju ke perempat final, satu-satunya hal yang penting adalah anda harus maju dengan segala cara," paparnya.
Wilmots kemudian membandingkan bagaimana timnya saat menghadapi pertahanan Amerika Serikat dengan sistem pertahanan yang diterapkan Argentina. Kreatif, kata Wilmots, merupakan kunci untuk merusak sistem pertahanan tersebut.
"Saya ingin tahu bagaimana mereka beradaptasi dengan kami. Argentina bermain dengan lima pemain belakang dan Amerika Serikat berman dengan empat pemain belakang. Jadi kami harus kreatif. Saya ingin lihat bagaimana mereka menyulitkan kami," cetusnya.
Mengenai Lionel Messi yang menjadi jantung permainan Argentina, Wilmots mengatakan pihaknya tidak akan hanya mengawasi punggawa Barcelona tersebut. Ia mengungkapkan timnya akan memblokir permainan Argentina dan secara bertahap bermain dari belakang ke depan.
"Kami tidak akan hanya mengawasi Messi. Kami berhadapan dengan Argentina sebagai tim secara keseluruhan. Cara kami bermain dari belakang ke depan. Kami melakukannya dengan sangat baik dan saya tidak tahu bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan permainan kami. Saya akan berurusan dengan itu dalam beberapa hari kedepan dengan pemain saya," ucapnya.
Kembali lolos ke perempat final untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1986, juga membuat gelandang Belgia Axel Witsel turut melontarkan nada optimistis. Pemain Zenit Saint Petersburg itu mengatakan timnya tidak takut menghadapi tim besar seperti Argentina. "Tujuan kami adalah mencapai perempat final. Sekarang kami di sini (perempat final), kami akan menikmati pertandingan berikutnya dan saya pikir kami mempunyai peluang untuk mencapai semi final," ucapnya.
"Argentina tim yang sangat bagus dengan pemain top seperti Messi, Di Maria, dan Higuain. Tapi kami juga mempunyai kualitas. Kami tidak takut menghadapi Argentina dan kami akan mencoba untuk memenangkan pertandingan. Segala yang terjadi pada kami hanya bonus," tuturnya.
Sementara bek Argentina, Pablo Zabaleta, mengatakan kekuatan timnya memang tergantung pada penampilan Messi. Pemain Manchester City itu menuturkan, setiap pemain Argentina akan berusaha mengoper bola kepada Messi setiap berhasil merebut bola dari lawan.
"Kami tahu dia adalah pemain utama kami, kapten kami, pemain terbaik di dunia. Tim ini bermain untuknya sebagaimana diketahu betapa pentingnya Messi untuk tim ini. Setiap kami berhasil merebut bola, kami mencoba untuk mengoper kepadanya dan dia akan mencetak gol," papar Zabaleta seperti dilansir independent.co.uk.
"Kami mengerti selalu sulit bagi tim lawan. Anda harus bermain sangat baik selama 90 menit, jika anda memberi striker kami ruang, dia akan membunuh anda," cetusnya.
Sementara kapten Belgia, Vincent Kompany berharap Argentina bermain terbuka sehingga pertandingan akan berjalan menarik. "Jika Argentina bermain menyerang seperti yang biasa mereka lakukan, maka saya yakin jika kami akan memiliki peluang yang cukup baik untuk balik memberikan perlawanan," kata Kompany seperti dikutip Sky Sports.