TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bermain 90 menit, mendapat banyak peluang dan hanya mencetak satu gol. Itulah gambaran untuk target man Persib Bandung, Djibril Coulibaly pada laga melawan Persijap Jepara.

Bertarung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (19/8/2014), Djibril memang tampil penuh. Sayang, dia gagal memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan baik. Cuma satu gol yang dia bukukan lewat tandukan untuk mengubah skor menjadi 2-0 di menit 45+2.

Jika merujuk peluang yang dia dapat, seharusnya ada dua gol yang dia kemas pada laga itu. Dia mendapat peluang emas pada menit 88 dan hanya berhadapan dengan kiper setelah melewati satu permain bertahan.

Bola yang dia sepak dengan kaki kiri justru melenceng jauh dari sasaran. Wajah kecewa langsung dia tunjukkan. Dia bahkan seakan tak percaya dengan apa yang terjadi. Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman menilai Djibril tengah didera rasa kurang percaya diri.

"Saya tahu kepercayaan Djibril lagi kurang bagus. Jadi, saya mainkan dia selama 90 menit agar bisa mengembalikan kepercayaan dirinya," kata Djadjang, kemarin.

Pada beberapa laga sebelumnya, Djibril kerap ditarik keluar dan digantikan oleh Tantan. Bahkan saat melawan Semen Padang, pemain yang sudah mencetak tujuh gol untuk Persib itu baru masuk pada menit 80.

"Penting sekali untuk membangkitkan kembali kepercayaan dirinya. Mudah-mudahan dia bisa segera bangkit. Bagaimanapun, kami masih membutuhkan Djibril," ujar Djadjang.

Tapi bukan hanya mencetak satu gol, Djibril juga menjadi penyebab terciptanya hadiah penalti untuk Persib setelah dia dijegal di area penalti. Vladimir Vujovic yang ditunjuk sebagai algojo, berhasil menunaikan tugasnya menjebol gawang lawan pada menit 77.

"Awalnya penalti itu mau saya kasih untuk Djibril. Tapi Vujovic sedari awal dipersiapkan untuk penalti, jadi saya harus konsisten dengan itu," katanya.

Djanur mengapresiasi dua gol dari Vujovic. Menurutnya, pemain bertahan itu menjalankan tugas dengan baik dan mencetak dua gol. "Gol Vladimir sangat diapresiasi. Tentunya dia juga menjalankan taktik. Dia kerap maju ke area pertahanan lawan dan akhirnya itu menghasilkan gol," ujarnya.