Main Tarkam, Pemain Persebaya Terancam Kena Sanksi
"Saya malah baru tahu dari media. Dia (Lestusen) tidak izin kepada manajemen terkait tarkam ini. Padahal kontraknya sampai Desember," kata Amran, Rabu
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Turnamen antar kampung (tarkam) masih menjadi 'senjata andalan' bagi para pemain profesional ketika libur kompetisi.
Hal ini dilakukan pemain bersangkutan dengan dua alasan, yakni untuk sekedar mencari keringat atau penghasilan tambahan.
Terlepas dari itu semua, yang jelas tarkam bisa membahayakan diri pemain yang bersangkutan.
Si pemain bisa rawan cedera atau juga bisa mendapat sanksi dari klub--jika ia masih terikat kontrak.
Hal inilah yang dilakukan pemain Persebaya sekaligus Timnas U-23, Manahati Lestusen.
Pemain berusia 20 tahun ini mengikuti tarkam bertajuk Porset Cup 2014 di Pulau Bawean, Gresik.
Lestusen memperkuat Persedata Dedawang di tarkam ini.
Ia bermain dalam laga final lawan Putra Amsika asal Padang Jambu, Minggu (2/11) lalu.
Padahal Kamis (30/10), Lestusen masih bergabung dengan Persebaya saat melawan Mitra Kukar.
Meski diperkuat Lestusen, Persedata gagal menjadi juara setelah takluk 0-2 dari Putra Amsika.
Dikonfirmasi soal ini, asisten manajer Persebaya, Amran Said Ali, mengaku belum tahu.
"Saya malah baru tahu dari media. Dia (Lestusen) tidak izin kepada manajemen terkait tarkam ini. Padahal kontraknya sampai Desember," kata Amran, Rabu (5/11/2014).
Selanjutnya, pihak manajemen akan memanggil Lestusen untuk dimintai keterangan seputar keikutsertaannya di tarkam ini.
Amran juga belum bisa memastikan apakah ada sanksi untuk Lestusen.
"Saya harus cek klausul kontraknya dulu. Kami juga akan panggil dia," tutup Amran.
Gaji yang menunggak selama dua bulan, diduga sebagai penyebab utama Lestusen mengikuti tarkam di Bawean.
Di musim ini, manajemen Persebaya memang sering menunggak gaji pemain. Terakhir, gaji yang belum dilunasi adalah gaji Bulan September dan Oktober. (eko darmoko)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.