Striker Asing PSIS: Saya Memang Dengar Orang Bicara, Tapi Pakai Bahasa Jawa!
Dia mengaku sangat kecewa dihukum 5 tahun tidak boleh main di persepakbolaan Indonesia dan didenda Rp 150 juta.
Editor: Ravianto
Laporan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Julio Alcorse, striker asing PSIS Semarang geram menanggapi hukuman Komdis PSSI terhadap dirinya. Alcorse didakwa turut bersalah dalam pertandingan sepakbola gajah PSS vs PSIS di Sleman.
Tribun Jateng menyambangi kantor PSIS di Jalan Ki Mangunsarkoro, Jumat (21/11) bertemu dengan Julio Alcorse. Dia mengaku sangat kecewa dihukum 5 tahun tidak boleh main di persepakbolaan Indonesia dan didenda Rp 150 juta.
"Mereka (Komdis) tidak bisa seenaknya sendiri. Jujur saya kaget. Ronald (Fagundez) telepon saya malam-malam kasih kabar ini," kata Julio terbata-bata, Jumat (21/11). (baca juga: Samsul Arif Yakin Kandaskan Filipina)
Menurut Alcorse, saat diperiksa Ketua Komdis Hinca Panjaitan, ia diminta mengaku jika dirinya mendengar sesuatu di antara manajemen PSIS dan pihak tertentu. Menurutnya, hal tersebut omong kosong.
"Dia (Hinca, -red) tidak ada di sana, bagaimana bisa dia menuduh saya begitu? Kalau ada bukti rekaman videonya, kasih lihat jika saya memang mendengar sesuatu. Saya waktu itu duduk di bench, suara penonton waktu itu bising, saya tidak mendengar apa pun. Saya memang dengar orang bicara, tapi mereka pakai Bahasa Jawa, saya tidak bisa berbahasa Jawa!"
"Saya juga tidak bisa mengatakan apa pun yang tidak saya dengar. Itu bukan perbuatan baik," bebernya. (baca juga: Eden Hazard Gandakan Keunggulan, Chelsea vs WBA 2-0)
Julio juga mengecam Hinca yang secara tegas menyuruhnya pulang ke negara asalnya. Menurut orang Argentina ini, Hinca bukan orang imigrasi yang bisa dengan seenaknya mengusir seorang ekspatriat sepertinya.
"Saya akan berkumpul dengan manajemen, berunding masalah ini. Jika saya perlu kuasa hukum, saya akan pakai kuasa hukum," tandasnya. (baca juga: Ini Alasan Wasit Tak Stop Laga Sepak Bola Dagelan PSS vs PSIS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.