Rahmad Darmawan: Harapan dan Target Jadi Motivasi
RD diharapkan bisa mengembalikan prestasi tertinggi, karena Benny Dolo gagal memberikan gelar juara di kompetisi LSI musim ini.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Rahmad Darmawan atau RD menggantikan posisi Benny Dolo sebagai pelatih Persija Jakarta untuk kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan. Berbagai harapan terhadap RD untuk bisa membawa Macan Kemayoran, julukan Persija menjadi juara pun muncul.
RD diharapkan bisa mengembalikan prestasi tertinggi, karena Benny Dolo gagal memberikan gelar juara di kompetisi LSI musim ini. Ismed Sofyan gagal lolos ke babak delapan besar. Suporter Persija, The Jakmania, pun meminta RD membuktikan sebagai pelatih andal yang bisa mengantarkan Persija mencapai tahta tertinggi di kompetisi kasta kompetisi terbaik di Indonesia.
RD yang kepelatihannya di Persija kali ketiga itu pun diharapkan mencapai target sebagai gelar juara di kompetisi LSI musim ini. Meski demikian, RD menanggapinya dengan santai. Bagi pria yang pernah melatih TImnas U-23 tersebut mengatakan, harapan dan target yang diletakkan di pundaknya bukan menjadi beban tetapi justru menjadi motivasi.
"Bagi saya, harapan dan target itu bukan menjadi beban, melainkan menjadi motivasi untuk bisa memberikan yang terbaik. Pemain dan tim pelatih harus sama-sama bisa memberikan yang terbaik untuk tim. Jika sudah melakukan yang terbaik, tentunya kami akan mendapatkan hasil yang baik juga," kata RD kepada Harian Super Ball.
Bermodalkan pengalaman melatih banyak tim, RD akan berusaha dengmaksimal untuk tidak mengecewakan pendukung fanatik dan manajemen Persija. "Saya akan mengeluarkan seluruh kemampuan untuk menjadikan tim ini menjadi yang terbaik di kompetisi musim depan," ucap RD.
RD menerangkan, agar timnya bisa mencapai hasil sesuai target yang diharapkan harus didukung oleh manajemen. "Dukungan dari manajemen juga sangat penting, khususnya terkait finansial. Pasalnya tidak ada tim menjadi juara, jika manajemennya masih bermasalah keuangannya, seperti menunggak gaji pemain. Ini hal non teknis yang sangat mengganggu kinerja tim. Jika gaji saja belum dibayar, bagaimana mungkin pemain bisa berlatih dan berlaga dengan total," ujar RD.
Oleh karena itu, sebelum menjadi pelatih Persija, pria kelahiran Metro Lampung, 26 November 1966 itu meminta kepada manajemen untuk berkomitmen untuk mendukung penuh kinerja tim, khususnya memenuhi finansial tim. "Saat ditawari, saya sudah tanyakan soal itu (keuangan). Mereka (manajemen Persija) menjawab sanggup memenuhi syarat itu. Saya berharap komitmen itu benar-benar dijalankan sampai kompetisi LSI musim depan berakhir. Saya tidak mau seperti di tim yang sebelumnya saya latih. Manajemen tidak bisa total mendukung kinerja tim," jelas RD.