Anggaran Arema Rp 66 Miliar Dibuat Saat BBM Naik
”Pernyataan dari Joko Driyono, kekurangan Arema bukan pada sisi hutang, melainkan karena pendalaman atas proyeksi finansial,” kata Sudarmaji.
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Rencana anggaran Arema Cronus untuk mengarungi ISL 2015, yang mencapai Rp 66 miliar, dibuat manajemen saat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.
Menurut media officer Arema, Sudarmaji, yang juga turut membuat proyeksi keuangan, disampaikan pada 27 Desember, yang saat itu harga BBM baru saja naik.
”Pernyataan dari Joko Driyono, kekurangan Arema bukan pada sisi hutang, melainkan karena pendalaman atas proyeksi finansial,” kata Sudarmaji.
Menurut Sudarmaji, berdasarkan laporan yang diterima dari PT Liga Indonesia, bahwa proyeksi keuangan Arema yang disampaikan dianggap perlu pendalaman sebab nilainya sangat besar.
Sudarmaji menjelaskan proyeksi keuangan tersebut disampaikan pada 27 Desember silam.
Saat itu harga BBM masih naik.
Sehingga besaran pos pengeluaran yang dibuat Arema disesuaikan dengan harga BBM saat itu.
”Besaran pos pengeluaran itu naik sebelum ada penyesuaian lagi karena BBM yang ternyata diturunkan lagi,” kata Sudarmaji.
Saat itu dengan naiknya harga BBM, manajemen harus menyesuaiakan kebutuhan belanja Arema yang dibutuhkan juga akan ikut naik, terutama dari kebutuhan akomodasi Arema saat away.
Seperti biaya transportasi, hotel, dan kebutuhan lain yang juga akan mengalami peningkatan.
Namun ternyata usai Arema menyampaikan laporan tersebut pada PT Liga Indonesia, tidak berapa lama, harga BBM turun.
Sebelumnya penyelenggara kompetisi di Indonesia, PT Liga
telah melakukan verifikasi sejak tanggal 23 Desember 2014, terhadap 20 tim peserta ISL 2015.
Hasil dari verifikasi tersebut, PT Liga akhirnya membagi penilaian terhadap klub-klub peserta ISL 2015 menjadi tiga kategori.
Kategori pertama adalah tim yang layak ikut kompetisi dan tidak menemui masalah dalam finansial.