TRIBUNNEWS.COM - Sepanjang musim ini, Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri dianggap berhasil melakukan beragam kombinasi di area depan. Secara riil, sang allenatore mampu memberikan kesempatan yang hampir sama terhadap seluruh pemain di lini depan. Artinya, tak ada pemain inti, kecuali sang bomber utama, Carlos Tevez.

Hal itu pula yang membuat seluruh penyerang Juventus mengaku gembira, meski ada beberapa yang justru turun dari sisi sumbangsih gol dan performa di lapangan. Namun, secara kasat mata, apa yang ditampilkan deretan attacante Juventus memberi harapan keseimbangan.

Kans untuk melihat aksi rotasi ala Allegri di barisan penggempur, bakal terlihat ketika Juventus bersua Parma, pada babak perempatfinal Coppa Italia, di Estadio Ennio Tardini, Kamis (29/1/2015) dini hari. Banyak pihak memprediksi, langkah tim tamu tak akan menemui halangan berarti, mengingat kualitas lawan yang dinilai sedang berada di titik nadir.

Namun Allegri memiliki pendapat lain. Ia justru memandang kalau Parma adalah lawan yang tepat untuk menguji sistem rotasi yang diterapkannya. Hal itu menjadi sangat penting, karena Juventus masih harus berjibaku di ajang Liga Champions, selain tentu saja Serie A.

“Sistem rotasi yang kupakai berdasar performa terakhir di latihan, dan juga model lawan yang akan dihadapi. Saya harus melakukan itu, karena para strikerku memiliki kualitas setara. Mungkin agak berbeda dengan Carlitos, karena memang dia menjadi andalanku. Sementara untuk yang lain, semuanya bersifat sama sesuai dengan musuh,” jelas Allegri, di Tuttosport, kemarin.

Bersua Parma, Allegri mengungkapkan akan memberikan kekuatan terbaik, dengan disisipi beberapa pemain muda yang saat ini sedang menjalani masa uji, seperti Kingsley Coman, Federico Mattiello dan Roberto Pereyra.