Perseru Pertanyakan BOPI Akibat Penundaan Liga Super Indonesia
Yan Ayorbaba justru menanyakan kesahihan status BOPI. Pasalnya Perseru menyatakan syarat-syarat itu belum bisa mereka penuhi dalam waktu dekat.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Manajer Perseru Serui, Yan Ayorbaba mengaku, kecewa dengan keputusan Menpora Imam Nahrawi yang menunda kick-off Liga Super Indonesia (LSI) 2015 hingga seluruh klub peserta dan PT Liga Indonesia bisa memenuhi syarat verifikasi yang diminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Yan Ayorbaba justru menanyakan kesahihan status BOPI. Pasalnya Perseru menyatakan syarat-syarat itu belum bisa mereka penuhi dalam waktu dekat.
Salah satu syarat yang diminta BOPI adalah seluruh klub peserta harus bisa menunjukkan club licensing dari AFC. Nah, syarat inilah yang dirasa belum bisa dipenuhi oleh Perseru.
"Kami tim kecil yang berusaha berkembang dan lahir dari kampung. Untuk proses licensing, kami masih belum bisa memenuhinya," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, Jumat (20/2/2015).
Menurut Ayorbaba, tidak mudah untuk mendapatkan licensing itu. "Demi mendapatkan licensing, kami harus punya infrastruktur yang memadai. Stadion kami saja belum terlalu bagus fasilitasnya. Ada rencana untuk membangun stadion baru, lewat bantuan pemerintah. Tapi, sampai sekarang belum terlaksana. Kami pun masih menggunakan stadion lama yang sedang dalam proses perbaikan," ujar Ayorbaba.
Ayorbaba menilai 'persyaratan' yang dilakukan Kemenpora dan BOPI merupakan sesuatu yang justru akan memberatkan klub dan akan mengganggu perkembangan sepak bola di Indonesia.
Oleh karena itu, jika persyaratan dari BOPI mutlak dipenuhi, maka akan banyak klub yang bakal absen dari kompetisi. "Kondisi klub sepak bola kita belum bagus. Masih banyak klub yang perlu waktu untuk berkembang. Termasuk, Perseru yang lahir dari tim amatir yang butuh proses panjang untuk menjadi profesional," ucap Ayorbaba.