Perseru Akan Hentikan Klub jika Tidak Bisa Tampil di Liga Super Indonesia
"Kami tidak mau turun kasta ke Divisi Utama, karena kami berhak tampil di LSI," kata Ayorbaba.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - BOPI dan Kemenpora memberikan tenggat waktu sampai 31 Maret 2015 untuk melengkapi persyaratan yang ditentukan. Persyaratan itu dikhususkan terhadap klub yang masuk dalam kategori C dan D seperti, Persebaya Surabaya, Pelita Bandung Raya (PBR), Persela Lamongan, Mitra Kukar, Gresik United, Arema, dan Perseru Serui.
Jika sampai 31 Maret 2015, ketujuh klub itu tidak bisa melengkapi persyaratan administratif, maka LSI akan diikuti oleh 11 tim saja yang masuk dalam kategori A dan B, seperti Semen Padang, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Bali United Pusam, Barito Putera, Persiram Raja Ampat, Pusamania Borneo FC, PSM Makassar, dan Persiba Balikpapan.
Manajer Perseru Serui, Yan Pieter Ayorbaba menanggapi hal itu. "Jika kami tidak bisa tampil di LSI, kami akan hentikan operasional klub. Kami tidak mau turun kasta ke Divisi Utama, karena kami berhak tampil di LSI," kata Ayorbaba kepada Harian Super Ball, Selasa (31/3/2015).
Jika Perseru Serui 'dibubarkan', ucap Ayorbaba, maka Serui tidak lagi memiliki klub sepakbola yang main di kompetisi profesional. "Kalau pemerintah sudah menetapkan seperti itu, kami bisa apa. Ini sama saja mematikan Perseru yang berawal dari kompetisi amatir. Padahal masyarakat di Serui sudah menunggu pertandingan LSI. Masyarakat sudah antusias menyaksikan Perserui bertanding dengan klub-klub LSI," ujar Ayorbaba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.