Eduard Tjong: Penundaan LSI Ganggu Psikologis Pemain Persiram
Eduard Tjong mengaku kecewa. Edu menerangkan, penundaan ini akan berpengaruh terhadap psikologis anak asuhnya.
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - PSSI resmi memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015. Putusan itu diambil terkait dengan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Kompetisi LSI dihentikan terhitung 12 April 2015. PSSI beserta PT Liga Indonesia akan mencari solusi permasalahan itu pada Kongers PSSI di Surabaya, 18 April 2015.
Menanggapi hal itu, pelatih Persiram Raja Ampat, Eduard Tjong mengaku kecewa. "Sejak awal, saya khawatir akan kembali terjadi penundaan kompetisi. Ternyata benar terjadi kembali penundaan. Ini akan merugikan tim. Kami sudah cukup senang, kompetisi bisa berjalan, tetapi baru menjalani beberapa laga kembali ditunda," kata Eduard kepada Harian Super Ball, Jumat (10/4/2015).
Eduard yang akrab dipanggil Edu menerangkan, penundaan ini akan berpengaruh terhadap psikologis anak asuhnya. "Setelah berhasil mengimbangi Perseru Serui dengan skor 1-1, motivasi, fighting spirit, dan motivasi pemain sedang menanjak. Pemain sudah sangat siap di tiga laga kandang. Bahkan kami bertekad menyapu bersih poin di tiga laga kandang tersebut," ucap Edu.
Dengan penundaan ini, Edu khawatir psikologis pemainnya jadi menurun drastis. "Bayangkan saja, pemain yang sedang haus main tiba-tiba dibatalkan pertandingannya. Ini kan membuat pemain jadi drop. Mereka jadi malas. Ini bisa berbahaya terhadap hasil laga selanjutnya. Padahal kami berambisi untuk mengamankan seluruh laga kandang nanti," ujar Edu.
Pemain Persiram yang sudah memiliki kepercayaan diri bisa berbalik jeblok mentalnya. "Tetapi sebagai pelatih, saya hanya mengikuti jadwal saja. Karena bagaimanapun keputusan PSSI memang harus diikuti semua klub peserta LSI," terang Edu.