Persebaya Surabaya Rugi Rp 1,5 M Per Bulan, Dua Sponsor Besar Ogah Deal
Berhentinya kompetisi Indonesia Super League (ISL), sangat berpengaruh pada sponsor tim Persebaya Surabaya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Berhentinya kompetisi Indonesia Super League (ISL), sangat berpengaruh pada sponsor tim. Ini terjadi pada semua peserta ISL, termasuk Persebaya Surabaya. Tim berjuluk Bajul Ijo itu, harus renegoisasi sponsor.
"Tentu ada dampaknya dengan sponsor. Saat ini kami renegoisasi dengan sponsor," kata I Gede Widiade, CEO Persebaya, Kamis (30/4).
Menurut Gede, kontrak sponsor bisa saja turun dengan pemberhentian kompetisi ini.
"Tapi bisa saja naik, kami masih renegoisasi," kata Gede tanpa memberikan informasi berapa nilai kontrak sponsor.
Tidak hanya itu dengan tidak jelasnya kompetisi, membuat dua sponsor terancam batal. Terdapat dua sponsor yang hendak kerja sama dengan Persebaya Surabaya musim ini.
Dua sponsor tersebut adalah bank swasta dan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Namun dengan berhentinya kompetisi, membuat kerja sama sponsor tersebut belum deal.
Saat ini baru dua sponsor yang telah bekerja sama dengan Persebaya Surabaya. Yakni, Avian dan Mitre. Tidak hanya itu, menurut Gede dengan berhentinya kompetisi, Persebaya juga dirugikan secara finansial.
Dalam satu bulan, Persebaya rugi sekitar Rp 1,5 miliar. Jumlah itu terdiri dari gaji pemain, tim pelatih, karyawan, serta biaya operasional.
"Sekitar Rp 1,5 miliar tiap bulannya kami rugi," kata Gede.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, musim ini Persebaya membutuhkan Rp 30 miliar hingga Rp 35 miliar. Dari jumlah pengeluaran tersebut diharapkan 80 persen berasal dari sponsor, dan sisanya dari tiket penonton. Namun dengan berhentinya kompetisi, jumlah tersebut bisa saja berubah.