Curhat Filippo Inzaghi Saat Sadar Kariernya di AC Milan Terancam
Inzaghi tak menjalani konferensi pers di markas klub, Milanello. Ia justru menemui wartawan di Stasiun Centrale, Milan, sebelum berangkat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang tak biasa dalam konferensi pers AC Milan jelang lawatan ke kandang Sassuolo, Stadion Mapei, Minggu (17/5/2015). Dalam kesempatan tersebut, sang Filippo Inzaghi mengatakan bahwa nasibnya bakal segera ditentukan manajemen.
Pada Sabtu (16/5/2015), Inzaghi tak menjalani konferensi pers di markas klub, Milanello. Ia justru menemui wartawan di Stasiun Centrale, Milan, sebelum berangkat dengan Kereta Api Freccia Rossa.
"Saya bicara dengan (Wakil Presiden) Adriano Galliani tiga atau empat kali sehari. Ia sangat mengetahui apa yang saya pikirkan dan dia pun mengetahui isi kepala Presiden (Silvio Berlusconi)," ucap Filippo Inzaghi.
"Saya ingin melanjutkan pekerjaan ini. Klub akan mengambil putusan dan saya hanya bisa berharap yang terbaik untuk Milan. Ada beberapa tahun sulit, tapi kami harus selalu memberikan sesuatu untuk bangkit lagi," tambah pelatih berusia 41 tahun ini.
Ditengarai, kesuksesan atau kegagalan Milan menembus kompetisi antarklub Eropa musim depan bakal jadi dasar evaluasi kinerja Inzaghi.
Sulit bagi Inzaghi berharap untuk bertahan di San Siro musim depan. Sebab, Milan masih terpaut delapan poin dengan penghuni posisi keenam, Sampdoria, dan Serie-A tinggal menyisakan tiga pekan.
Kendati demikian, Inzaghi tak kehilangan semangat menjalani partai sisa. Terlebih, moral para penggawa I Rossoneri tengah menanjak setelah menang atas AS Roma pekan lalu (10/5/2015).
"Kami ingin memberikan kesan konsistensi hasil agar membuktikan kemenangan atas Roma bukanlah kejadian insidental. Ini berat, tapi kami ingin menang," katanya.