Cita-cita Gelandang Persib Memperkuat Timnas Buyar Setelah Sanksi FIFA
Dengan banyaknya sanksi FIFA bagi Indonesia, kesempatan untuk membela timnas hampir pupus
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gelandang Persib, Dedi Kusnandar, mengatakan kesempatannya untuk membela tim nasional (timnas) Indonesia nyaris pupus.
Itu akibat sanski FIFA terhadap Indonesia yang melarang semua klub Indonesia dan timnas Indonesia mengambil bagian dalam agenda kompetisi yang diselenggarakan Asia (AFC) dan dunia (FIFA) kecuali untuk timnas U-23 di SEA Games 2015 di Singapura.
"Dengan banyaknya sanksi FIFA bagi Indonesia, kesempatan untuk membela timnas hampir pupus," ujarnya belum lama ini. FIFA dan AFC mencoret Indonesia dari kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia dan Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab.
Indonesia semestinya berada di Grup F babak kualifikasi putaran kedua tetapi gagal bertanding melawan Cina Taipei pada 11 Juni dan Irak pada 16 Juni ini. Padahal, Dedi baru saja dipanggil pelatih interim tim Garuda, Pieter Huistra, untuk terlibat dalam dua laga itu.
Itulah adalah panggilan pertama gelandang asal Sumedang itu untuk mengecap pengalaman bersama timnas senior. Sanksi FIFA yang datang sehari setelah pemanggilannya ke timnas itu menguburkan impian Dedi. Mantan pemain Persebaya Surabaya itu pun tak tahu kapan bisa benar-benar berkostum timnas.
"Harapan saya sanksi FIFA itu bisa dicabut dan masih ada kebijakan-kebijakan bagi timnas kita supaya bisa ikut turnamen internasional," katanya. Ketika FIFA mencabut sanksi Indonesia, masih ada timnas ambil bagian di SEA Games dan Asian Games.
Toh, sangat kecil kemungkinan Dedi bisa mengambil bagian di dua turnamen itu. Timnas yang berlaga di Asian Games dan SEA Games adalah Garuda Muda alias timnas U-23 meski, khusus untuk Asian Games, ada tempat maksimal bagi timnas senior.
Dedi mengharapkan Kemenpora dan PSSI segera mengakhiri friksi dan bekerja sama membenahi sepakbola di tanah air sekaligus berupaya agar sanksi untuk Indonesia dicabut FIFA. "Ya, kita juga harus mengikuti agenda FIFA," katanya.