Barito Putera Tolak Kompetisi Gagasan Kemenpora
Dan dalam undangan diberitahukan batas pendaftaran 11 Juni kemarin, tapi Barito memilih tidak ikut dalam turnamen ini
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Setelah dijatuhkannya sanksi semua kegiatan persepakbolaan nasional mati suri. PSSI melalui PT Liga Indonesia menghentikan seluruh kompetisi dari kasta tertinggi, QNB League (dulu ISL, Red) hingga liga amatir.
Praktis, klub tak bisa berdiri tanpa kompetisi sebagai pemasukan pendapatan klub. Akhirnya, hampir seluruh klub ISL menyatakan membubarkan diri sebagai akibat sanksi ini.
Kemenpora sebagai institusi yang membekukkan PSSI pun berinisiatif menggelar kompetisi sendiri.
Guna mengisi kekosongan kompetisi, Kemenpora melalui Tim Transisi telah mempersiapkan menggelar Turnamen Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan dengan membidik peserta tim Indonesia Super League (ISL).
Terkait dengan turnamen ini, manajemen Barito Putera pun rupanya sudah mendapatkan undangan dari Tim Transisi.
Undangan itu diterima Kamis (11/6), dan yang mengundang adalah Mahaka Sports yang rencananya akan menjadi regulator untuk memutar turnamen.
Dan manajemen tim berjuluk Laskar Antasari ini memilih mengabaikan undangan tersebut, kemudian memastikan tidak akan ikut berpartisipasi dalam turnamen.
"Kami memang mendapatkan undangan dari Mahaka Sports. Dan dalam undangan diberitahukan batas pendaftaran 11 Juni kemarin, tapi Barito memilih tidak ikut dalam turnamen ini," ujar asisten manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa, Jumat (12/6).
Manajemen memutuskan tidak ikut dalam turnamen ini, dikatakan Syarifuddin, bukanlah tanpa alasan yang tidak jelas.
Salah satu pertimbangannya adalah karena masih belum jelasnya regulasi mengenai pelaksanaan dari turnamen ini.
"Selain itu, karena sesuai undang-undang sistem keolahragaan nasional, kalau mau menggelar ajang seperti ini tentu harus seizin induk organisasi. Dalam hal ini induk organisasi adalah PSSI. Dan dalam undangan yang kami dapat tidak ada penjelasan serta lampiran adanya rekomendasi dari PSSI, makanya kami tidak akan ikut," katanya.
Disinggung mengenai adanya ancaman dari Menpora Imam Nahrawi kepada tim yang enggan ikut berpartisipasi, Syarifuddin enggan berkomentar banyak.
"Yang jelas ini tidak sesuai dengan aturan undang-undang. Dan kami tidak mau masuk lebih jauh dalam polemik yang terjadi saat ini," katanya.
Selain memberitahukan batas pendaftaran terakhir, dalam undangan yang ditandatangani Dirut Mahaka Sport, Hasani Abdul Ghani tersebut diterangkan, babak pendahaluan akan dilaksanakan 16 Juni hingga 30 Agustus dengan sistem kompetisi penuh.