Hukuman Larangan Main Empat Laga Dinilai Berat, Brasil Akan Banding Kasus Neymar
Kami hanya menuntut keputusan seadil mungkin. Neymar selalu dilanggar. Oke, ia membuat kesalahan.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Brasil, Carlos Dunga, mengonfirmasi rencana banding terhadap hukuman Neymar. Dunga menilai, skors empat laga untuk bintang berusia 23 tahun tersebut tidak adil.
Neymar diganjar kartu merah karena menanduk bek Kolombia, Jeison Murillo, pada lanjutan Copa America, Minggu (21/6/2015). [Lihat: Video Kartu Merah Neymar dan Bacca]
Awalnya, Komisi Disiplin Conmebol cuma menjatuhi hukuman larangan bertanding di satu pertandingan. Namun, setelah investigasi lanjutan, ia diganjar skors empat pertandingan plus denda 10.000 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 133 juta).
Dengan hukuman anyar tersebut, kiprah Neymar pada Copa America 2015 dipastikan tamat. Dunga pun tak terima dan menyatakan, timnya bakal melayangkan banding.
"Kami hanya menuntut keputusan seadil mungkin. Neymar selalu dilanggar. Oke, ia membuat kesalahan. Tetapi jika menerima hukuman seperti ini, kita cuma bisa duduk di rumah saat ini," ungkap Dunga.
Andai banding tak diterima, belum diketahui apakah Neymar tetap bertahan dengan skuad Brasil di Cile atau pulang ke Barcelona. "Itu tergantung bagaimana ia mentransmisi kesedihannya. Kami butuh orang dewasa, bukan anak-anak," lanjut Dunga.
Seiring absennya Neymar, Dunga diprediksi bakal menurunkan Robinho di sisi kiri lini serang Tim Samba. Skema tersebut digunakan Dunga pada sesi latihan Jumat (20/6/2015).
"Saya meminta suporter agar tidak membandingkan Neymar dengan penggantinya. Pemain yang tampil berdasarkan karakteristik masing-masing dan harus dinilai berdasarkan kemampuannya," kata pelatih berusia 51 tahun itu.