Brasil Kerap Tragis Tanpa Neymar: Saatnya Pemain Figuran Unjuk Gigi
Kisah Brasil tanpa Neymar di turnamen besar berujung tragis. Selecao dipermak Jerman (1-7) di semifinal dan Belanda (0-3)
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Sebelum Copa America 2015 berlangsung, banyak yang menyebut bahwa label “neraka” disandang oleh Grup B yang dihuni Argentina, Paraguay, Uruguay, dan Jamaika. Namun, prediksi tersebut keliru. Grup C justru menghasilkan persaingan yang lebih seru.
Bagaimana tidak? Timnas Brasil, Kolombia, Venezuela, dan Peru sama-sama meraih tiga poin dalam dua pertandingan. Alhasil, partai terakhir grup bakal menjadi sangat menentukan bagi keempat tim tadi.
Panas “neraka” Grup C benar-benar dirasakan oleh Brasil. Diprediksi bakal melenggang mantap ke fase gugur, langkah mereka justru tersendat.
Memetik kemenangan atas Venezuela di Estadio David Orellano, Minggu (21/6/2015), adalah jalan teraman bagi skuat Selecao menuju ke perempat final. Andai seri atau kalah, Timnas Brasil harus menggantungkan nasib kepada pertandingan lain.
Langkah Brasil tak akan mudah lantaran Venezuela bertekad membuat kejutan lagi seperti saat mereka mengalahkan Kolombia 1-0 di partai pembuka grup.
“Kami sudah mengalahkan Kolombia untuk kali pertama di sepanjang sejarah kompetisi ini. Mungkin sekarang kami bisa mengalahkan Brasil untuk yang pertama kali juga,” kata pelatih Venezuela, Noel Sanvicente, di situs Copa America 2015.
Tim berjulukan La Vinotinto itu pantas mengumbar optimisme. Pada 3 Juli 2011, mereka sanggup menahan imbang 0-0 Brasil. Pada partai fase grup Copa America 2011 itu, Brasil tampil dengan kekuatan penuh, termasuk bintang potensial mereka: Neymar Jr.
Jika empat tahun lalu Brasil plus Neymar hanya mampu berbagi skor kacamata dengan Venezuela, apa jadinya kali ini ketika mereka tak bisa menurunkan sang bintang andalan akibat skorsing?
Pengganti Neymar
Kisah Brasil tanpa Neymar di turnamen besar berujung tragis. Selecao dipermak Jerman (1-7) di semifinal dan Belanda (0-3) di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2014.
“Jika menghapus nama Neymar dari tim, Brasil akan seperti Peru, Paraguay, atau tim-tim lain di Copa America. Tak menarik,” kata eks pemain Brasil, Walter Casagrande Jr.
Mencari pengganti Neymar menjadi pekerjaan rumah sulit bagi arsitek Brasil, Carlos Dunga. Neymar merupakan sumber gol utama Selecao di era Dunga. Ia mencetak sembilan dari total 23 gol tim.
Media Brasil, Globoesporte, mengapungkan empat nama kandidat suksesor Neymar, yakni Diego Tardelli, Philippe Coutinho, Robinho, dan Douglas Cousta.
Menilik catatan gol, Tardelli memang layak dikedepankan. Namun, Dunga selama ini lebih sering memainkan Tardelli sebagai striker tumpuan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.