Neymar Tinggalkan Timnas Brasil: Saya Tak Ingin Mati Pelan-Pelan
Neymar memilih meninggalkan skuad Timnas Brasil, mengingat ia sudah tak mungkin lagi bisa bermain
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) menarik banding yang diajukan kepada Conmebol terkait sanksi larangan bertandingan selama empat laga untuk Neymar.
Dengan keputusan tersebut, Neymar memilih meninggalkan skuad Timnas Brasil, mengingat ia sudah tak mungkin lagi bisa bermain hingga akhir turnamen Copa America 2015.
"Aku menunggu dengan keyakinan besar dan berharap ada kesempatan bagiku untuk kembali membela Brasil di Copa America tetapi sayangnya hal itu tidak mungkin. Aku tahu kehadiranku di tim cukup penting tetapi saat ini pemain lain harus lebih fokus untuk pertandingan selanjutnya," tulis Neymar di akun Instagramnya.
"Aku akan senang untuk kesuksesan tim. Namun, untuk tetap berlatih bakal membunuhku pelan-pelan. Hal ini sebuah kesuraman. Sangat sulit bagiku berlatih tanpa memiliki tujuan dan aku bisa dengan mudah mendapatkan cedera. Tetap bersama tim bisa menyebabkan masalah konsentrasi dan menganggu tujuan utama memenangi kompetsisi," sambungnya.
Ini bukan kali pertama bagi Neymar tidak bisa membela Timnas Brasil hingga pengujung turnamen. Pada Piala Dunia 2014, Neymar tidak bisa melanjutkan kiprahnya setelah mengalami cedera saat berebut bola dengan pemain Kolombia, Juan Zuniga, pada perempat final.
"Aku tidak pernah mengelak tugas memimpin tim. Sebagai kapten, aku selalu ingin mengejar kemenangan dan membuat keputusan, serta ini adalah saat mengambil keputusan. Aku meminta maaf kepada rekan-rekanku karena menempatkan mereka dalam situasi ini tetapi aku yakin hal ini menjadi pembelajaran dalam karierku," tutur Neymar.
Neymar menerima kartu merah seusai tampil melawan Kolombia, pada matchday kedua Grup C Copa America 2015, Minggu (21/6/2015). Bintang Barcelona tersebut diganjar kartu merah lantaran melakukan tindakan tidak terpuji dengan menanduk bek Kolombia, Jeison Murillo.
Setelah itu, para pemain Brasil dan Kolombia berselisih lantaran Carlos Bacca terlihat mendorong Neymar. Bacca pun mendapatkan kartu merah.
Lantaran friksi itu, Neymar dijatuhi sanksi. Awalnya, Komisi Disiplin Conmebol menjatuhi hukuman larangan bertanding satu pertandingan untuk Neymar. Namun, setelah melakukan investigasi lanjutan, Neymar diganjar skors empat pertandingan plus denda sebesar 10.000 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 133 juta).