Batal Lawan ManCity, SFC Bidik Starball Indonesia
Sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada Indonesia berdampak bagi aktivitas sepak bola di tanah air
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada Indonesia berdampak bagi aktivitas sepak bola di tanah air.
Salah satu klub peserta kompetisi QNB League, Sriwijaya FC, merasakan kerugian.
Klub berjuluk Laskar Wong Kito itu batal menjalani laga persahabatan melawan klub peserta kompetisi Premier League, Manchester City.
Semula laga yang akan dilangsungkan di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang itu dijadwalkan pada akhir bulan Juli 2015.
"Tadi SFC mau mengundang Manchester City, tetapi karena kita kena sanksi, maka tidak bisa," ujar Presiden Klub Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex Noerdin, ditemui di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Menurut Dodi Reza Alex Noerdin, pembatalan laga itu membuat kesempatan para pemain SFC menghadapi para pemain bintang milik klub berjuluk The Citizens tidak jadi.
Selain itu, masyarakat pecinta sepak bola di Palembang pun gagal mendapatkan hiburan.
Sebagai ganti pertandingan tersebut, maka pihak pengelola klub asal Palembang, Sumatera Selatan itu menjadwalkan laga persahabatan antara SFC menghadapi tim Starball Indonesia.
Putra Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin menjelaskan, Starball Indonesia dihuni para mantan pemain SFC, seperti Ponaryo Astaman dan Firman Utina.
Ditambah dua bintang sepak bola, yakni Roberto Carlos dan Roberto Soldado.
"Kita mencari alternatif melawan Starball Indonesia. Pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang pada Sabtu 27 Juni. Pertandingan dibuka secara langsung oleh Sekjen PSSI," tuturnya.
Dodi Alex menjelaskan, tujuan pertandingan yang merupakan bagian dari Hari Ulang Tahun (HUT) SFC ke-10 tersebut untuk meningkatkan gairah para pemain SFC di tengah kevakuman kompetisi di tanah air.