Brasil Sudah Bukan Tim yang Bermain Bagus lagi kata Rivaldo
Gelombang kritik menyerang tim nasional Brasil secara bertubi-tubi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Gelombang kritik menyerang tim nasional Brasil secara bertubi-tubi menyusul kegagalan di Copa America 2015, termasuk dari kalangan legenda.
Setelah Romario, kini giliran Rivaldo yang menyoroti penurunan prestasi Selecao.
Penyerang top Brasil era 1993-2003 itu menganggap seleksi pemain timnas kini tak lagi mengutamakan kualitas individual. Rivaldo mengaku sampai malu menyaksikan penampilan Tim Samba di Copa America 2015.
“Selama ini saya memilih diam dan tidak berkomentar apa-apa. Akan tetapi, sekarang saya sudah tak sanggup lagi menahan diri karena permainan Brasil begitu buruk. Kami wajib berbenah diri,” kata Rivaldo.
Keberadaan sejumlah pemain yang berasal dari klub minor barangkali menjadi alasan Rivaldo berkata demikian. Peraih medali juara Piala Dunia 2002 itu menilai seharusnya Brasil lebih selektif dalam menentukan skuat Copa America 2015.
“Saya teringat situasi menjelang Piala Dunia 2006. Waktu itu, saya tidak terpilih lantaran merumput di klub Yunani, Olympiacos. Padahal, saya terpilih sebagai pemain terbaik liga domestik dalam dua kesempatan secara beruntun,” ujar Rivaldo.
“Kompetisi tempat saya bernaung kala itu jelas-jelas lebih prestisius dibandingkan beberapa pemain Brasil sekarang,” ucapnya.
Sasaran kritik Rivaldo tidak lain adalah Everton Ribeiro dan Diego Tardelli. Keduanya masuk skuat Brasil meskipun merumput di klub antah-berantah seperti Al-Ahly (Qatar) dan Shandong Luneng Taishan (Tiongkok).
Padahal, Brasil masih punya sederet nama lain yang terbilang lebih berkualitas seperti Felipe Anderson (Lazio), Hernanes (Internazionale), Rafinha Alcantara (Barcelona), dan Leandro Damiao (Cruzeiro).
Rivaldo tak sekedar cuap-cuap karena kenyataan di lapangan mendukung kritikannya. Everton Ribeiro menjadi salah satu biang kerok kekalahan Brasil dari Paraguay di perempat final. Ia gagal menceploskan bola saat maju sebagai eksekutor kedua di babak adu penalti.