'Xavi Hernandez dari Belanda' Gantikan Schneiderlin yang Hijrah ke Manchester United
Seperti Xavi di Barcelona, hampir semua bola keluar pertahanan mengalir lewat dirinya sementara agresivitas dan kegigihan bermain menjadi senjata
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Firzie A Idris/Juara.net
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Morgan Schneiderlin (25) sudah di ambang bergabung dengan Manchester United. Southampton pasti akan merindukan jasa gelandang tangguh tersebut.
Namun, mereka sudah menyiapkan pengganti yang mempunyai julukan Xavi Hernandez dari Belanda, Jordy Clasie (24). Clasie adalah mantan anak didik Koeman di Feyenoord Rotterdam. Gelandang muda elegan itu telah menjadi incaran klub pantai Selatan sejak Januari silam.
"Jika Schneiderlin pergi, Jordy Clasie ada di daftar pendek kami," tutur Koeman pada akhir April kepada South Wales Post.
PadaMinggu (12/7/2015), Feyenoord mengonfirmasi bahwa Clasie tak akan ambil bagian di persiapan pramusim klub.
"Kapten kami telah menerima tawaran konkrit dari klub lain. Klub dan sang pemain sendiri setuju bahwa ia tak akan memperkuat kami selama pembicaraan transfer berlangsung," ujar pernyataan resmi Twitter.
Media Inggris beranggapan bahwa Saints akan mendulang untung dari proses transfer ini. Schneiderlin dilego dengan banderol 25 juta pound ke Old Trafford dan Clasie hanya akan menghabiskan dana klub sekitar 10 juta pound.
Namun, murah bukan berarti tanpa kualitas. Clasie merupakan pemain dengan kemampuan mengoper mumpuni sehingga ia mendapat julukan 'Xavi Hernandez dari Belanda'.
Musim lalu ia mempunyai rataan operan sukses 83,5% dalam 33 laga sebagai starter untuk tim Feyenoord yang kesulitan bersaing di papan atas Liga Belanda setelah kepergian pemain-pemain andalan mereka seperti Daryl Janmaat, Stefan De Vrij, dan Graziano Pelle pada musim panas 2014.
Ia mencatatkan rataan 67 operan per laga, terbanyak kedua di Eredivisie setelah Niklas Moisander (Ajax) sepanjang 2014-15. Sang pemain adalah satu-satunya pemain non bek di lima besar daftar pemain dengan operan per laga terbanyak.
Area beroperasi Clasie adalah di depan garis pertahanan. Bersama Feyenoord, ia kerap menjadi pemain yang mengatur inisiatif serangan.
Seperti Xavi di Barcelona, hampir semua bola keluar pertahanan mengalir lewat dirinya sementara agresivitas dan kegigihan bermain menjadi senjata utama pemain bertinggi 169 cm tersebut.
Akan tetapi, ukuran kecil sang pemain bisa menjadi kelemahan Clasie di Premier League, apalagi bila ia beroperasi sebagai perisai lini belakang. Oleh karena itu, Koeman harus dapat menyeimbangi elegansi Clasie dengan kekuatan fisik Vincent Wanyama di tengah lapangan.
Satu hal jelas, para fans Southampton besar kemungkinan akan mendapat pengganti sepadan untuk menutupi kepergian Schneiderlin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.