TRIBUNNEWS.COM - Laga Lazio kontra Bayer Leverkusen, dini hari nanti pada leg 1 babak play-off League Route Liga Champions, di Stadion Olimpiaco, Roma, bakal menghadirkan atensi bagi Miroslav Klose. Bomber timnas Jerman ini akan menjadi andalan tuan rumah.

Pengalaman kala berkarier di Bundesliga menjadi benefit yang dibutuhkan tuan rumah. Apalagi bukan rahasia umum, tim Jerman kadangkala memberikan efek kejutan istimewa. Bagi Pelatih Lazio, Stefano Pioli, sosok Miro Klose memang sangat diandalkan guna membawa anak asuhnya menuju fase grup Liga Champions 2015/2016.

Ia tak memungkiri, ketergantungan tersebut sebenarnya memberikan efek buruk, terutama ketika Klose mati kutu. Hal itu sudah terjadi beberapa kali, dan terakhir saat bersua Juventus. Saat itu, Klose seolah tak berdaya di depan Andrea Barzagli dkk, sehingga menutup peluang emas di depan gawang lawan.

“Miro akan memimpin kami, dan sudah sepantasnya dia melakukan yang terbaik untuk Lazio. Saya senang, karena level kebugaran Miro sangat bagus, setidaknya untuk bermain lebih dari 80 menit,” tukas Pioli, di Gazzetta.it, kemarin.

Klose memang tak asing lagi bagi Bayer Leverkusen. Ia pernah bertarung di lapangan dalam periode 2000-2011. Dalam rentang tersebut, Klose sudah 23 kali bertanding versus Leverkusen, dengan hasil sebelas menang, lima seri dan tujuh kekalahan. Ia juga mampu delapan kali merobek jala musuh.

Klose mengaku santai dengan apa yang dibebankan ke pundaknya. Ia menilai, sudah saatnya Lazio kembali ke pentas kompetiti tertinggi dan paling bergengsi di kawasan Eropa tersebut. Maklum, statistik mengungkapkan, kali terakhir Lazio berhasil melangkah ke fase grup Liga Champions, terjadi pada musim 2007/2008. Saat itu, allenatore Lazio adalah Delio Rossi.

“Saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Setidaknya saya bisa berbagi di lapangan, lalu mencoba untuk mengalihkan perhatian. Saya pikir kami bisa menang dengan skor yang sangat baik sebagai modal pada leg 2,” tegas Klose.

Ucapan sang attaccante mendapat respon dari bek Bayer Leverkusen, Kyriakos Papadopoulos. Eks pemain Schalke tersebut sudah mewanti-wanti pada rekan-rekannya untuk tak lengah sedikitpun saat bersua Klose.

Bek berusia 23 tahun tersebut mengaku sudah mempelajari gerak-gerik Klose begitu undian mempertemukan timnya dengan Lazio. “Pusat perhatianku langsung tertuju pada Klose. Dia maish sangat licin di depan gawang lawan. Sifat opportunisnya benar-benar membahayakan,” tutur Papadopoulos.