Persitara Tahan Imbang PS Kwarta Tanpa Gol
Main sore hari kita cepat kelelahan tapi di babak kedua khususnya 30 menit sebelum pertandingan selesai kita lebih banyak menyerang.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - PS Kwarta gagal memanfaatkan peluang untuk meraih poin penuh saat menjamu Persitara Jakarta Utara di Stadion Teladan Medan, Senin (24/8). Laga penyisihan Grup A Piala Kemerdekaan ini berakhir imbang 0-0.
Dengan hasil ini, PS Kwarta gagal menyalip Kalteng Putra FC ataupun PSMS Medan. Klub berjuluk Burung Sumatera harus tertahan di peringkat tiga dengan poin enam. Sedangkan PSMS Medan berada di puncak klasemen sementara dengan poin delapan dan Kalteng Putra di peringkat dua dengan poin enam.
Tak sekadar kehilangan poin, namun peluang untuk lolos ke babak selanjutnya juga semakin tipis. Bahkan bisa dibilang sebagai "Mission Impossible". Pasalnya lawan berikutnya, dan merupakan laga terakhir adalah melawan PSMS Medan. Klub yang hingga saat ini belum pernah menelan kekalahan dan paling produktif dibanding klub lainnya.
Meski demikian, Asisten Pelatih PS Kwarta, Slamet Riyadi tak gentar. Ia bertekad akan habis-habisan untuk menaklukkan klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut pada Kamis (27/8) mendatang.
"Peluang kita tipis dan harus menghadapi PSMS habis-habisan. Seharusnya kita bisa memenangi laga ini biar aman untuk laga selanjutnya. Namun target kita gagal dan harus puas dengan bermain imbang," ujarnya usai laga kemarin.
Peluang-peluang Oriansyah di lini depan yang tak membuahkan hasil menjadi kendalanya tak mencetak gol. Selain itu ia juga menilai kepemimpinan wasit yang tak berkualitas menjadi penghalang mereka gagal meraih tiga poin. Semenjak ditinggal strikernya Rahmat Hidayat, lini depan semakin tumpul.
"Tetap penyakit kita di finishingnya yah, peluang-peluang yang didapat nggak bisa dimanfaatkan. Ardiansyah yang sengaja dipasang di depan belum mampu memanfaatkan peluang juga. Selain itu wasit yang memimpin tak berkualitas dan saya sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit," katanya.
Pelatih Persitara Syamsul Bahri mengatakan bermain di malam hati dan sore hari sangat berbeda. Ia mengatakan peluang mereka sudah tertutup lantaran kalah head to head dengan Kalteng Putra.
"Main sore hari kita cepat kelelahan tapi di babak kedua khususnya 30 menit sebelum pertandingan selesai kita lebih banyak menyerang. Tapi tetap finishingnya kita belum maksimal dengan pertandingan sebelumnya. Artinya peluang kita sudah tertutup untuk pertandingan selanjutnya. Tapi kita tetap menjaga harga diri kita dilaga terakhir," pungkasnya.