Hasani Abdulgani: Kami Siap Evaluasi Kepemimpinan Wasit
Para pemain Mitra Kukar terpaksa naik kendaraan taktis (rantis) Baracuda seusai memastikan lolos ke semifinal Piala Presiden 2015
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Para pemain Mitra Kukar terpaksa naik kendaraan taktis (rantis) Baracuda seusai memastikan lolos ke semifinal Piala Presiden 2015.
Keberhasilan Mitra Kukar meraih satu tiket ke semifinal Piala Presiden tak lepas dari perjuangan berat.
Meski takluk 1-2 dari tuan rumah di Stadion Andi Mattalat Mattoangin, Sabtu (26/7/2015), skuat Naga Mekes berhasil mengubur ambisi PSM lolos ke babak empat besar.
Pasalnya, skuat Juku Eja butuh kemenangan selisih dua gol agar misi itu tercapai.
Masalah meledak di akhir laga. Kubu tuan rumah menganggap wasit lalai karena tak kunjung memberikan penalti.
“Wasit sangat merugikan kita (PSM). Kami seharusnya mendapat tiga penalti,” ujar Direktur Teknik PSM, Sumirlan.
Situasi semakin memanas kala beberapa pemain tampak bersitegang di akhir laga.
Penonton yang kandung merasa tak puas dengan keputusan wasit akhirnya mengalihkan target mereka ke arah tim tamu.
Aksi tersebut direspon pihak keamanan dengan berulang kali menembakkan gas air mata ke arah suporter tuan rumah.
Guna mengevakuasi para pemain Mitra Kukar, pihak keamanan akhirnya menurunkan dua unit Baracuda.
“Tensi laga ini memang tinggi sejak awal laga. Mudah-mudahan kekecewaan PSM tak berlarut-larut. Kami siap melakukan evaluasi jika PSM mengajukan protes,” ujar Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports and Entertainment selaku promoter turnamen.