Hulk Keluhkan Tindakan Rasis di Liga Rusia
Pemain berusia 29 tahun itu tertangkap kamera meniupkan ciuman ke arah bagian pendukung tuan rumah
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Penyerang Zenit St Petersburg, Hulk mengaku menjadi korban rasisme di sepak bola Rusia.
Striker Brasil itu menyebut dirinya jadi target ejekan bernada rasis saat timnya bermain imbang 2-2 dengan Spartak Moskow di kompetisi Russian Premier League, Sabtu (26/9).
Pemain berusia 29 tahun itu tertangkap kamera meniupkan ciuman ke arah bagian pendukung tuan rumah menjelang akhir bentrokan sengit di Otkrytiye Arena itu.
Pemain asal Brasil itu menjelaskan setelah pertandingan bahwa gerakannya dimaksudkan untuk menanggapi ejekan rasis yang dilontarkan oleh pendukung tim tuan rumah di sepanjang pertandingan.
"Sayangnya, hal yang sama selalu terjadi, rasisme di tribun. Saya tidak akan banyak menaruh perhatian untuk ini, karena saya telah berbicara tentang hal ini. Oleh karena itu, saya akan terus meniupkan ciuman dan menjawab ejekan mereka dengan cara saya bermain di lapangan. Hal-hal ini bahkan tidak layak untuk dibahas,” ujar Hulk.
Selain Hulk, gelandang Ufa Emmanuel Frimpong sebelumnya juga menuduh pendukung Spartak bersikap rasis saat pertandingan pada bulan Juli, meskipun federasi sepak bola Rusia tidak melakukan tindakan lebih lanjut atas insiden tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.