Fiorentina Punya Materi Pemain yang Bagus kata Marcello Lippi
Usai menumbangkan Inter Milan pada pekan keenam Fiorentina berhasil memuncaki klasemen Serie A 2015-16
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Usai menumbangkan Inter Milan pada pekan keenam, Fiorentina berhasil memuncaki klasemen Serie A 2015-16.
Mantan pelatih Italia, Marcello Lippi, memercayai bahwa La Viola akan berada di posisi teratas untuk waktu yang sangat lama.
Fiorentina kini memimpin klasemen dengan 18 poin dari tujuh pertandingan awal. Tim arahan pelatih Paulo Sousa itu unggul dua poin dari Inter yang berada di posisi kedua.
Melihat penampilan itu, Lippi merasa yakin bahwa Fiorentina berhasil memuncaki klasemen bukan dikarenakan kebetulan semata.
Akan tetapi, hal tersebut memang benar-benar telah menunjukkan kualitas La Viola sebagai yang terbaik di Italia sejauh ini.
"Fiorentina? Mereka sangat saya sukai. Mereka memiliki skuat bagus, berisikan pemain muda, dan memiliki pelatih Paulo Sousa yang akan membuat klub tetap berada di atas. Saya telah mengenal Sousa sejak masih menjadi pemain (di Juventus). Kami selalu berbicara tentang menyerang lini tengah lawan dan hal tersebut ia bawa bersama timnya, yang memiliki agresivitas serta gagasan jelas tentang cara bermain," kata Marcello Lippi eks pelatih I Bianconeri itu.
Kendati demikian, menurut Lippi, warisan Vincenzo Montella juga tak bisa dikesampingkan. "Pekerjaan yang dilakukan oleh Montella juga sangat penting. Kemampuan mereka dalam menggiring bola juga berasal dari pekerjaan Montella selama tiga tahun terakhir," ungkap Lippi.
"Saya pikir mereka berada di puncak untuk waktu lama, karena skuat mereka masih muda dan dilatih dengan cara yang baik. Bagi tim lainnya, Inter masih akan berada di papan atas meski telah banyak berubah. Roma dan Juventus akan kembali, sedangkan Napoli sangat kuat dan telah memainkan sepak bola yang sangat baik," ucap Lippi.
"Bagaimana dengan Milan? Sinisa Mihajlovic adalah orang yang memiliki kedalaman hati dan pelatih cerdas, meski di lapangan tampaknya ketakutan dan bingung. Saya pikir masalah Milan ada ini lebih kepada mental ketimbang segi taktis," tutupnya.