Yaya Toure Larang Anaknya Jadi Pesepak Bola
Pemain asal Pantai Gading itu merasa tak pernah diperlakukan secara adil selama 5 tahun tinggal di Inggris
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Gelandang Manchester City, Yaya Toure, bakal melarang anaknya menjadi pesepak bola. Dia merasa jalan berat seorang pesepak bola cukup dilalui oleh dia.
Pemain asal Pantai Gading itu merasa tak pernah diperlakukan secara adil selama 5 tahun tinggal di Inggris. Dinilai Toure, media selalu mengungkit sisi negatif dari dirinya.
Toure mulai menangkap kesan tersebut saat baru pindah ke Manchester City pada Juli 2010. Ketika itu, manajemen harus menggelontorkan mahar 24 juta poundsterling.
"Aku datang sebagai pemain yang tak masuk tim inti Barcelona dalam beberapa bulan terakhir. Para jurnalis terus membahas besaran gaji dan mengatakan hal itu sebagai aib. Aku juga dianggap akan membunuh sepak bola," kata Toure, Senin (19/10/2015).
Toure mampu membungkam kritik melalui penampilan di lapangan. Dia mengantarkan The Citizens menjuarai Piala FA pada 2010-11 dan Premier League 2011-12.
Peran Toure makin vital ketika City kembali menjuarai liga pada 2013-14. Pemain berkebangsaan Pantai Gading tersebut mencetak 24 gol pada berbagai ajang, 20 di antaranya di Premier League.
"Akan tetapi, tak seorang pun membahas catatan tersebut saat kami gagal menjadi juara pada 2014-15. Kami tanpa pengakuan karena gagal meraih trofi," ucapnya mengeluhkan.
"Di sini, saat ada sesuatu yang negatif, mereka akan menonjolkannya. Mereka menggunakan cara itu untuk mengasingkan saya," tutur Toure.
Diskriminasi itu dianggap Toure tidak hanya menimpa dirinya. Sejumlah rekan-rekannya asal Benua Afrika pun demikian.
"Kami, para pemain Afrika, ingin diberi penghargaan saat menunjukkan kinerja baik. Jika mendapatkan pengakuan, kami bisa berkembang lebih cepat. Itulah yang kuyakini," ujar dia.
Pada musim lalu, Toure memang menjadi sasaran kritik seiring penurunan produktivitasnya. Dia dianggap sebagai faktor kegagalan The Citizens menjadi juara.
Rentetan kekecewaan tersebut mendorong Toure untuk melarang anaknya berkarier sebagai pemain sepak bola.
"Aku tak mau mereka melalui pengalaman yang pernah kualami. Hal itu akan menyakitiku," kata ayah dari Dimitri Toure itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.