Bosan, Presiden Mauritania Minta Final Piala Liga Langsung Adu Penalti
Peristiwa unik dalam laga sepak bola kembali terjadi. Kali ini, fenomena itu terjadi di negara yang terletak di barat laut Afrika, yakni Mauritania.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, MAURITANIA - Peristiwa unik dalam laga sepak bola kembali terjadi. Kali ini, fenomena itu terjadi di negara yang terletak di barat laut Afrika, yakni Mauritania.
Presiden Mauritania, Mohamed Ould Abdel Aziz, dikabarkan menitahkan agar laga final Piala Super Mauritania 2015 antara FC Tevragh-Zeina kontra ACS Ksar Read untuk dihentikan.
Padahal, laga tersebut baru berlangsung sampai menit ke 63.
Setelah pertandingan berhenti, sang presiden lantas memerintahkan kedua tim untuk bermain adu penalti.
Uniknya lagi, menurut Daily Star, Aziz melakukan semua itu karena dirinya bosan menonton jalannya pertandingan. Pada saat dihentikan, kedua tim bermain sama kuat 1-1.
Aziz mengaku bosan karena tempo lambat yang dipraktekkan kedua tim. Dirinya lalu meminta petugas pertandingan untuk langsung menggelar adu penalti.
Kabar ini langsung dibantah oleh Federasi Sepakbola Mauritania, FFRIM.
"Saya membantah keras kabar mengenai intervensi presiden. Keputusan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan antara presiden dan pelatih kedua tim," ujar Presiden FFRIM, Ahmed Ould Abderrahmane.