Joko Susilo Tidak Ingin Arema Diunggulkan Lolos ke Final
Joko mengimbau kepada anak asuhnya agar tidak bangga menjadi tim yang diunggulkan menjadi juara
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Arema, Joko Susilo tidak mau timnya diunggulkan bisa lolos ke final dan menjadi juara.
Menurut Joko, semua tim yang lolos di semifinal merupakan tim terbaik dan sama-sama berpeluang untuk lolos ke babak final.
"Tidak ada tim yang unggul atau lebih dari tim lain. Semua tim di babak ini sama-sama bagus dan memiliki peluang lolos ke final. Saya tidak mau meremehkan tim lain. Justru saya meminta kepada pemain untuk bekerja keras dan main dengan total agar bisa ke final. Jangan terlena jika menjadi tim diunggulkan yang akan menjadi bumerang," kata Joko kepada Harian Super Ball.
Joko mengimbau kepada anak asuhnya agar tidak bangga menjadi tim yang diunggulkan menjadi juara.
Joko khawatir itu akan menjadi pelemah motivasi pemainnya yang bisa mengakibatkan kegagalan lolos ke final.
"Bagi saya, hanya tim yang mau bekerja keras dan melakukan persiapan yang baik sajalah yang bakal lolos ke babak final. Calon lawan kami, Mitra Kukar, jangan diremehkan. Mereka tim yang bagus yang berhasil menyisihkan tim lain. Turnamen belum selesai. Setiap pertandingan harus bisa diselesaikan dengan kemenangan. Itu wajib, kalau ingin lanjut ke final," tutur Joko.
Untuk mencapai hasil yang diinginkan itu, Joko mulai melakukan latihan pada Senin (28/12/2015).
Sebelum menjalani laga perdana di fase semifinal melawan Mitra Kukar pada 10 Januari 2016, Joko membagi pola latihan dalam dua tahap.
"Tahap pertama di satu minggu pertama, kami akan memulai latihan dengan persiapan umum, seperti mengembalikan stamina dan meningkatkan seluruh aspek dalam tim, yaitu terkait skill individu, teknik, motivasi, dan mental. Saya juga akan membenahi masalah tim work di setiap lini," ujar Joko.
Latihan di minggu kedua, Joko akan fokus terhadap persiapan khusus terkait taktikal, skema, dan strategi yang akan digunakan nanti.
"Saya akan mencari taktik dan strategi yang pas untuk mengalahkan Mitra Kukar. Saya akan mempelajari kekuatan Mitra Kukar di laga sebelumnya," ucap Joko.
Keseriusan persipan yang diberikan Joko itu dikarenakan, anak-anak Singo Edan, dinilai belum menunjukan performa yang memuaskan.
"Semuanya masih kurang dan perlu diberbaiki. Saya ingin anak-anak jangan puas dulu setelah berhasil melewati fase penyisihan dan delapan besar dengan banyak kemenangan. Kami punya target yang mengharuskan mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya, baik dari performa dan jumlah gol. Anak-anak harus menunjuak progress yang terus meningkat. Di semifinal nanti, anak-anak harus bisa tampil lebih bagus dari sebelumnya," jelas Joko.
Joko enggan memikirkan apakah timnya bisa lolos ke final atau tidak.
"Yang saya pikirkan adalah bagaimana caranya supaya dua pertandingan di semifinal, kami bisa mencapai dua kali kemenangan. Jika bisa main bagus,pasti hasilnya juga pasti memuaskan juga. Oleh karena itu, saya meminta seluruh pemain untuk konsentrasi dalam latihan, karena pertandingan nanti sangat penting dan menentukan nasib tim," tegas Joko.
Joko memang tidak mau meremehkan Naga Mekes, julukan Mitra Kukar. Pasalnya tim asuhan Jafri Sastra berbeda saat berlaga di Piala Presiden.
"Materi pemain mereka berbeda dibanding saat Piala Presiden, khususnya di pemain asing. Pemain asing mereka menunjukan performa yang lebih bagus dari turnamen sebelumnya. Jadi, saya tidak mau meremehkan Mitra Kukar," tambah Joko.
Dengan perubahan materi pemain dan peningkatan penampilan itu membuat Joko bertekad untuk menyiapkan timnya lebih baik lagi dari saat mengikuti Piala Presiden.
"Saya tidak mau memandang Mitra Kukar seperti saat ikut Piala Presiden. Maka, untuk mengalahkannya, saya harus menyiapkan tim sebaik mungkin. Jika persiapannya sama seperti kemarin akan membuat Mitra Kukar mudah memenangkan di laga perdana nanti," tambah Joko.
Sayangnya Joko sedang kesulitan mencari tim untuk uji coba.
Pasalnya dalam kondisi sepak bola nasional masih dalam konflik seperti ini, banyak tim yang tidak aktif atau melakukan latihan. Kompetisi resmi yang ditunggu-tunggu tak kunjung ada kabarnya.
"Rencananya kami memang akan lakukan ujicoba, tetapi waktunya belum bisa ditentukan. Saya masih mencari tim yang cocok. Kalau ternyata tidak bisa, terpaksa kami akan menggelar game internal saja. Yang terpenting fokus bersiap diri untuk jalani semifinal nanti," papar Joko.