Benfica vs Zenit: Aroma Memori di Da Luz
Pertandingan ini menjadi semakin spesial, karena pelatih 38 tahun itu berhadapan dengan musuh bebuyutan eks tim asuhannya di Portugal, FC Porto.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Banyak hal yang akan terjadi saat Benfica bersua Zenit St Petersburg di babak 16 besar Liga Champions 2015-2016. Salah satunya adalah aroma memori yang akan terlihat sangat dominan.
Semua itu berlatar nilai sentimental yang dibawa beberapa penggawa kedua kubu. Bagi pelatih Zenit, André Villas-Boas misalnya, laga leg pertama di Estadio da Luz, Lisboa, Rabu (17/2) dinihari nanti akan membawanya pulang kembali ke tanah kelahirannya.
Pertandingan ini menjadi semakin spesial, karena pelatih 38 tahun itu berhadapan dengan musuh bebuyutan eks tim asuhannya di Portugal, FC Porto.
Hal yang tak jauh beda juga akan dialami gelandang Zenit, Daniel “Danny” Gomes, pemain asal Portugal yang pernah membela Sporting Club. Namun, aroma nostalgia akan paling dirasakan oleh Axel Witsel, gelandang bertahan Zenit yang pernah membela Benfica pada 2011-2012.
Meski datang sebagai tamu, Zenit justru lebih diuntungkan di laga ini. Tim Rusia itu bisa tampil dengan kekuatan penuh, lantaran sedang menjalani liburan liga sejak awal Desember, dan belum akan mulai lagi hingga Maret nanti. Tak bertanding selama dua bulan mungkin akan mempengaruhi kebugaran pemain Zenit. Tapi setidaknya, Villas-Boas tak perlu khawatir pemainnya mengalami cedera atau kelelahan.
Pelatih 38 tahun itupun Boas berharap pasukannya mendapat hasil positif di laga leg pertama ini, sehingga menjadi keuntungan saat leg kedua digelar di kandang sendiri. "Kami berharap meraih hasil positif di laga ini, sehingga di pertemuan kedua nanti tugas kami akan lebih ringan," katanya seperti dilansir Soccerway.
Menurut mantan pelatih Chelsea itu, di leg kedua nanti timnya lebih diuntungkan, karena cuaca ekstrim di Stadion Petrovskij bisa menyulitkan tim tamu. "Kami fokus menghadapi laga melawan Benfica. Semoga kami mendapat keuntungan di leg pertana ini, yang bisa kami bawa pulang untuk leg kedua nanti," katanya.
Hal sebaliknya dialami tuan rumah Benfica yang tengah menjalani jadwal padat di Liga Portugal. Sabtu (13/2) lalu, As Águias bahkan harus melakoni big match menghadapi FC Porto. Dalam laga tersebut, pelatih Rui Vitoria bahkan terpaksa tidak mengistirahatkan sejumlah pemain utamanya, yang kemudian menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan fisik mereka menghadapi duel melawan Zenit.
Dari segi persiapan Zenit jelas diuntungkan. Namun demikian, Zenit yang lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup H, tetap tidak boleh lengah, mengingat tim tuan rumah sedang menjalani rentetan 11 kemenangan beruntun, sebelum kalah 1-2 dari FC Porto, akhir pekan lalu. Sementara Zenit dalam 12 laga terakhir di liga, hanya mencatat 3 kemenangan dan 6 hasil imbang.
Pertempuran Benfica kontra Zenir sendiri diprediksi akan diwarnai saling adu serang, mengingat karakter pelatih kedua tim yang dikenal sangat ngotot khas anak muda. Rui Vitória dan Villas-Boas sangat menyukai tekanan di lini tengah. Kebetulan, di sektor ini, duo arsitek muda tersebut memiliki modal pemain dengan daya jelajah tinggi dan kreasi yahud.
Benfica memiliki Ljubomir Fejsa, Andreas Samaris, Nicolás Gaitán, Ola John, Filip Đuričić, Bryan Cristante, Mehdi Carcela-González, João Teixeira dan Renato Sanches. Sementara Zenit pada area dapur serangannya memiliki gelandang kreatif Axel Witsel, Javi García, Viktor Fayzulin, sayap kiri Yuri Zhirkov, Aleksandr Ryazantsev, Mauricio dan sang kapten asal Portugal, Danny.
Perkiraan Pemain
Benfica (4-4-2): Julio Cesar; Eliseu, Lindelof, Jardel, Almeida; Gaitan, Renato Sanches, Samaris, Pizzi; Mitroglou, Jonas.
Manajer: Rui Vitoria
Zenit (4-2-3-1): Lodigin; Criscito, Garay, Lombaerts, Neto; Yusupov, Witsel; Shatov, Danny, Hulk; Dzyuba.
Manajer: Villas-Boas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.