Strategi Bendol Masih Menuai Kritikan
Walau tidak sekencang seperti bulan lalu, namun kini pecinta laskar wong kito menyatakan ketidakpuasan terhadap kebijakan yang diambil Bendol
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Meski saat ini berhasil membawa Sriwijaya FC memenangkan 2 pertandingan sekaligus mengantarkan Achmad Jufrianto dkk di puncak klasemen sementara grup A turnamen Piala Bhayangkara, namun kritikan terhadap Benny Dollo belum berhenti.
Walau tidak sekencang seperti bulan lalu, namun kini pecinta laskar wong kito menyatakan ketidakpuasan terhadap kebijakan yang diambil Bendol selama mengikuti 2 turnamen terakhir yakni Piala Gubernur Kaltim dan Piala Bhayangkara.
Adapun kebijakan Bendol yang dimaksud adalah terus memainkan pemain yang hampir sama di setiap pertandingan. "Setiap tim memang menginginkan juara dan kemenangan di setiap laga, namun perlu dipahami bahwa target sesungguhnya ada di kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) nantinya," ungkap Arga Marshall dari komunitas Sriwijaya Kaskus.
Menurutnya, dengan jadwal pertandingan yang super ketat di 2 turnamen yang diikuti SFC saat ini, maka dikhawatirkan stamina pemain akan drop sebelum kompetisi ISC dimulai nantinya.
"Seharusnya ada rotasi yang dilakukan, apalagi ini hanya turnamen pemanasan jelang ISC. Kami memahami bila ada strategi yang sudah disiapkan sebelumnya, namun bila sudah unggul atau pertandingan menyisakan menit akhit mengapa Bendol tidak berani memasukkan pemain pengganti," keluhnya.
Bila terus memainkan pemain yang sama di setiap pertandingan, pihaknya pun menganggap kekuatan SFC akan mudah dibaca oleh tim lain. "Tidak hanya itu, psikologis pemain yang tidak pernah dimainkan atau masuk dalam line up pasti juga terganggu. Seharusnya di turnamen seperti ini seluruh pemain mendapat kesempatan agar siap untuk kompetisi nanti," tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ariyadi Eko, ketua Singa Mania yang menganggap kebijakan Bendol saat ini dapat menyebabkan pemain rentan cedera nantinya.
"Jangan sampai nanti ada ketergantungan terhadap pemain tertentu, bagaimana jika mereka cedera atau sakit. Walau mungkin tidak bisa dimainkan 90 menit, tetapi setidaknya ada kesempatan yang diberikan di setiap pertandingan. Sebagai contoh bagaimana kini SFC seolah bertumpu kepada ketajaman Beto, seandainya dia absen, apakah Airlangga atau Rizky bisa menggantikannya, sementara di turnamen ini mereka tidak mendapatkan kesempatan," bebernya.
Namun Ariyadi mengaku bahwa performa SFC saat ini dalam kondisi meningkat dan strategi Bendol di 2 laga awal Piala Bhayangkara juga cukup memberi hasil yang baik.
"Kami mencatat pergantian pemain sudah cukup baik, terbukti pemain yang bermain dari bangku cadangan di 2 laga awal mampu menyumbangkan gol. Itu sebuah kejeliann dan kami apresiasi, tetapi perlu diingat bahwa kompetisi nanti akan sangat panjang dengan pertandingan yang juga sangat banyak, berbeda dengan turnamen saat ini," pungkasnya. (nto/TS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.