Menpora Klaim Ada Delapan Perubahan Sejak Gelar Kompetisi Tanpa PSSI
Selain dari segi klub, kemajuan juga terjadi pada sikap supoter dan kualitas wasit.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan SuperBall.id, Ahmad Bil Wahid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrowi mengklaim turnamen sepak bola yang sudah digelar tanpa melibatkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berjalan sangat baik.
"Dari hasil Kerja sama Tim Tansisi dan BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia), maka kita mendapatkan hasil yang mengejutkan," kata Imam di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Dari turnamen yang sudah dijalankan sejak pembekuan PSSI pada Mei tahun lalu, Imam mengklaim klub-klub peserta turnamen punya sitem administrasi yang lebih rapi.
Selain dari segi klub, kemajuan juga terjadi pada sikap supoter dan kualitas wasit.
"Di turnamen-turnamen itu, kita tidak melihat adanya aksi pemukulan wasit," ujar Imam.
Sejumlah turnamen sudah digelar pemerintah untuk mengisi kekosongan kompeisi sejak pembekuan PSSI tahun lalu.
Turnamen itu yakni Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, Gubernur Kalimantan Timur, dan Piala Bhayangkara.
Menpora menyimpulkan delapan hasil evaluasi terkait kondisi sepak bola Indonesia setelah digelarnya turnamen tanpa melibatkan PSSI itu.
Berikut kesimpulannya:
1. Klub terbiasa dengan verifikasi administrasi dan lapangan, termasuk kontrak pemain dan pelatih.
2. Perangkat pertandingan selalu dievaluasi, sehingga tidak ada kkejadian yang mencoreng perangkat pertandingan.
3. Tidak ada kejadian bentrokan antar suporter dan tak ada aksi pemukulan wasit.
4. Suporter klub-klub di Indonesia sudah semakin dewasa.
5. Transparansi pengelolaan turnamen sanagat terjaga.
6. Setiap peserta turnaman mengetahui berapa dana yang berputar.
7. Setiap klub mengetahui berapa dana yang akan mereka terima karena dikelola secara transparan.
8. Kekhawatiran gaji tidak dibayar semakin berkurang.