Tragis, Pemain Kamerun Meninggal Karena Ambulan Datang Terlambat dan Obat Kedaluwarsa
Ekeng meninggal dalam tempo 2 jam setelah kolaps saat tampil melawan FC Viitorul Constanta.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, BUCHAREST - Pemain Dynamo Bucharest, Patrick Ekeng (26), meninggal dunia, pada Jumat (7/5/2016).
Ekeng meninggal dalam tempo 2 jam setelah kolaps saat tampil melawan FC Viitorul Constanta.
Pemain asal Kamerun tersebut dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan tetapi meninggal dua jam kemudian. Ekeng diduga mengalami serangan jantung.
Dalam perkembangannya, ditemukan fakta yang menyedihkan di balik kematian Ekeng. Kementerian Dalam Negeri Rumania telah mencabut lisensi sebuah perusahaan ambulans swasta yang mengantarkan Ekeng ke rumah sakit.
Ekeng diberitakan tidak ditangani dengan baik karena ambulans tersebut membawa peralatan yang rusak dan obat-obatan yang telah kedaluwarsa.
Pejabat dari FIFPRO ( Federasi Pemain Sepak Bola Profesional Internasional) dan AFAN (Asosiasi Pemain Sepak Bola Rumania) mengungkapkan kekhawatiran terhadap penanganan Ekeng.
Padahal, AFAN mengklaim, mereka telah meminta kepada Federasi Sepak Bola Rumania (FRF) agar memiliki mobil ambulans pada semua pertandingan dan laga persahabatan. Permintaan tersebut disampaikan pascameninggalnya pemain asal Nigeria, Henry Chinonso Ihelewere, pada 2012.
"Kami terus memperjuangkan hak pemain, kata Presiden AFAN, Emilian Hulubei.
"Setelah otoritas lokal menyelesaikan investigasnya, kami berharap jawaban apakah tragedi ini bisa dihindarkan atau tidak," tambahan Sekjen FIFPRO, Theo van Seggelen.
Sementara itu, Hasan Anil Eken sebagai agen Ekeng mengkritik pelayanan mobil ambulans.
"Mobil ambulans datang terlambat. Faktanya ada 3 ambulans di stadion tetapi tidak satu pun yang memiliki defibrillator," tegasnya.
Defibrilator adalah stimulator detak jantung yang menggunakan listrik dengan tegangan tinggi untuk memulihkan korban serangan jantung.(tribun kaltim/kompas)