Swiss Tingkatkan Soliditas Tim
Fabian Schar, pahlawan kemenangan Swiss atas Albania, mengaku timnya sudah siap mengalahkan Rumania.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Laga pertama menjadi kunci. Kalimat itu kerap dilontarkan banyak pihak dari ke-24 tim peserta, sebelum Piala Eropa 2016 dimulai.
Kini, laga pertama dari enam grup sudah selesai dilakoni, dan Swiss menjadi salah satu tim yang sukses memenangkannya, saat menundukkan Albania 1-0 di Stade Bollaert-Delelis, Lens Agglo, Sabtu (11/6) pekan lalu.
Schweizer Nati, julukan Tim Nasional Swiss, selanjutnya bakal menghadapi Rumania di Parc des Princes, Paris, Rabu (15/6) malam WIB, pada laga kedua babak penyisihan Grup A.
Fabian Schar, pahlawan kemenangan Swiss atas Albania, mengaku timnya sudah siap mengalahkan Rumania.
"Kami menyaksikan pertandingan Prancis melawan Rumania, dan Rumania mampu melawan Prancis di sebagian besar laga. Kami tahu kami harus meningkatkan permainan kami untuk mengalahkan mereka," ujar bek berumur 24 tahun tersebut.
Pelatih Timnas Swiss Vladimir Petkovic mengungkapkan kunci sukses skuat asuhannya mengatasi Albania.
"Kami lebih baik dalam menangani emosi di setiap peluang. Kami menggunakan energi nervous dengan sangat positif," kata Petkovic.
Swiss dan Prancis menjadi tim favorit di Grup A. Meski begitu, gelandang Swiss Xherdan Shaqiri tak mau meremehkan siapa pun.
"Rumania nyaris tidak kebobolan dalam kualifikasi, sehingga ini tidak akan menjadi pertandingan mudah. Target pertama kami adalah lolos ke babak berikutnya. Kami memiliki banyak potensi untuk melakukannya dengan baik," ucap gelandang Stoke City itu.
"Piala Eropa berjalan cukup cepat, dan Anda bisa berada di semifinal dengan cukup cepat. Tapi, Anda juga bisa pulang sebelum Anda menyadarinya. Jadi, kami perlu fokus pada penyisihan grup dahulu," imbuhnya.
Menurut Shaqiri, kekuatan Swiss ada pada soliditasnya.
"Saya pikir itulah yang menjadi ciri khas kami. Kami sangat kuat sebagai tim, dan dapat menangani situasi sulit dengan sangat baik. Tentu saja kami juga punya pemain yang dapat menentukan pertandingan, tapi dalam beberapa tahun terakhir tim kami dikenal dengan soliditasnya," tambah pemain berumur 24 tahun itu.
Namun, lawan mereka selanjutnya, Rumania, bakal lebih sulit dihadapi. Kekalahan dari Prancis di partai pembuka Piala Eropa 2016, bakal memotivasi tim besutan Anghel Iordanescu itu untuk bangkit.
"Kami menggosok mata kami setelah kalah seperti ini. Kami tidak punya alasan untuk mengalami demoralisasi," ucap Adrian Popa, gelandang Hungaria, usai timnya kalah 2-1 dari Prancis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.