Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Prancis vs Rep. Irlandia: Dendam Insiden Tangan Katak

"Kami memutuskan melupakan kejadian menyakitkan tersebut. Kami hanya ingin itu menjadi motivasi tambahan untuk meraih kemenangan,"

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Prancis vs Rep. Irlandia: Dendam Insiden Tangan Katak
ap/dailymail
Pemain Prancis pemanasan jelang lawan Rumania, 10 Juni 2016. 

TRIBUNNEWS.COM - Aroma dendam mewarnai laga babak 16 besar Piala Eropa antara Prancis menghadapi Republik Irlandia di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Minggu (26/6). Selain demi memperebutkan tiket ke babak 16 besar, duel ini dipastikan akan berlangsung sengit dan ketat, karena skuat The Green Army masih menyimpan dendam pada skuat tim Ayam Jantan.

Adalah “The Hand of Frog” atau insiden “tangan katak” yang terjadi enam tahun lalu, tepatnya pada 19 November 2009, sebagai pemicunya. Saat itu kedua tim bertemu di pertandingan leg ke-2 play-off kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Eropa.

Setelah Irlandia unggul 1-0 lewat gol Robbie Keane di babak pertama, laga di Stadion Stade de France, Paris itu kemudian dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Sebabnya, di leg pertama yang digelar di Dublin, Prancis juga unggul 1-0. Alhasil, karena agregat sama kuat 1-1, pertandingan pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Lalu terjadilah momen yang mengiris luka di hati seluruh pendukung Rep Irlandia. Di menit ke-103, Prancis menyerang ke gawang Shay Given. Umpan tendangan bebas Florent Malouda tertuju pada Henry yang melakukan akselerasi.

Karena bola memantul dan hendak melintasi garis gawang, Henry kemudian menggerakkan tangannya untuk menepis bola ke dalam area, yang membuatnya berhasil memberikan umpan yang disambar William Gallas dan membuahkan gol. Skor 1-1. Prancis unggul agregat 2-1 dan lolos ke Afrika Selatan.

Proses gol inilah yang kemudian dikenal dengan insiden “The Hand of Frog” atau “Tangan Tuhan kedua” merujuk gol “tangan Tuhan”-nya legenda Argentina Diego Maradona ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Saat itu, memang wasit Martin Hansson (Swedia) dan hakim garis Fredrik Nilsson kesulitan mengamati terjadinya handball Henry. Publik pun baru mengetahui dari tayang ulang.

BERITA REKOMENDASI

Irlandia sempat meminta FIFA mengulang laga leg kedua itu, namun permintaan mereka ditolak. Permintaan Irlandia untuk tetap ke Piala Dunia 2010 dan menjadi tim ke-33 juga ditolak oleh FIFA.

Hingga kini kejadian itu belum bisa dilupakan kubu Irlandia. Dendam atas kejadian itu masih mereka simpan hingga enam tahun berselang. Aroma dendam inilah yang bisa jadi pemicu semangat tim asuhan Martin O'Neill dalam pertandingan ini.

O'Neill sendiri sudah mewanti-wanti pemainnya agar tak memikirkan membalas sakit hati kepada Prancis. O'Neill hanya ingin pemainnya fokus ke pertandingan dan meraih kemenangan.

"Kami memutuskan melupakan kejadian menyakitkan tersebut. Kami hanya ingin itu menjadi motivasi tambahan untuk meraih kemenangan," sebut O'Neill seperti dilansir Worldfootball.

Sementara gelandang Jeff Hendrick, berharap timnya kali ini bisa mengalahkan Prancis. "Insiden itu menyakitkan semua masyarakat Irlandia. Tapi, semoga kali ini kami bisa meraih hasil lebih bagus dan membalaskan dendam pada mereka," katanya.


Robbie Brady yang mencetak gol tunggal kemenangan Irlandia ke gawang Italia di pertandingan terakhir grup E, mengatakan bahwa timnya perlu bermain kompak seperti saat melawan Gli Azzurri. “Kami tahu Prancis adalah tim kelas atas, tetapi bila kami tetap bersama-sama dan menyatu seperti yang kami lakukan melawan Italia, kami bisa melukai tim mana pun," ujarnya.

Dari kubu Prancis, pelatih Prancis Didier Deschamps meminta anak asuhnya memperbaiki performa sebelum masuk fase gugur. Deschamps mengaku tak puas dengan performa timnya kala menghadapi Swiss di laga terakhir penyisihan grup A.

Meski lolos ke babak 16 besar dengan predikat juara grup A, namun saat laga melawan Swiss, Dimitri Payet dkk hanya mampu melepaskan 14 tembakan, dam hanya empat yang mengarah ke gawang. Sementara para pemain Swiss hanya melepaskan enam tembakan, tanpa satu pun yang tepat sasaran. Pada akhirnya laga pun berkesudahan dengan skor 0-0.

Hal inilah yang masih menjadi ganjalan di hati Deschamps. Saat mengalahkan Rumania dan Albania, Prancis juga harus bersusah payah mencari gol kemenangan hingga menit-menit akhir. Dengan pertandingan yang kini memasuki babak gugur, Prancis wajib memperbaiki performa mereka jika tak ingin angkat koper lebih cepat.

“Saya tidak buta, saya sadar bahwa kami bisa tampil lebih baik, tapi kami akan menghadapi fase kedua dalam turnamen ini. Kami punya waktu panjang sepekan untuk persiapan,” ucap Deschamps.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
10
8
1
1
19
6
13
25
2
Man. City
10
7
2
1
21
11
10
23
3
Nottm Forest
10
5
4
1
14
7
7
19
4
Chelsea
10
5
3
2
20
12
8
18
5
Arsenal
10
5
3
2
17
11
6
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas