Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Prestasi Indonesia di event Street Soccer Homeless World Cup (HWC) Skotlandia bisa dibilang luar biasa.

Indonesia berhasil meraih peringkat 7 dari 48 tim putera yang ikut bertanding, selain itu kiper timnas Indonesia yaitu Eman Sulaeman juga menjadi bintang dengan menyabet gelar kiper terbaik.

Saat berbincang dengan Tribun Kamis (28/7/2016), Dito panggilan akrabnya, mengatakan kerja keras dan tidak gampang menyerah adalah kuncinya, bagaimana tidak sejak 2013 dia mengikuti seleksi Timnas HWC namun selalu gagal.

"2013 seleksinya sistem turnamen kita satu tim dari Jogja tapi tidak lilis, 2014 sudah lolos tahap kedua tapi tidak lolos akhirnya, 2015 belum lolos, 2016 baru lolos," ceritanya.

Sesudah lolos dia dan 6 pemain lain yang berasal dari berbagai latar belakang dan kondisi berbeda kemudian menjalan gemblengan selama sebulan penuh sebelum berangkat ke Skotlandia dan berhasil meraih posisi 7 dan menjadi satu-satunya negara Asia yang masuk ke 8 besar, Dito sendiri berhasil menyarangkan 5 gol dalam turnamen ini.

Hasil ini cukup baik mengingat tiga tahun belakangan, prestasi Indonesia terus melorot. Tahun 2013 di Poznań, Polandia, Indonesia berhasil mencapai perempat final dan menduduki peringkat 8.

Setahun berikutnya di Santiago, Chile, melorot ke urutan 10. Tim Indonesia kembali melorot ke peringkat 17 saat HWC 2015 digelar di Amsterdam, Belanda.

"Walau hanya sampai oeringkat 7 sangat berarti sekali, kami gak merasa kalah dan menyesal apalagi yang mengalahkan kita adalah Meksiko yang kemudian jadi juara," ujarnya.

Selain sepakbola banyak hal lain terutama kehidupan yang didapatkannya mulai teman baru hingga orang-orang tidak beruntung namun dengan semangat tinggi dari seluruh dunia.

"Gak semua negara homeless dan miskin, tiap negara membawa kriteria masing-masing misal Meksiko mereka adalab korban gangster, tapi banyaknya eks pengguna narkoba dan homeless," ujarnya.

Satu hal yang sampi kini masih selalu terkenang dan membuatnya terharu adalah mampu menyanyikan lagu Indonesia Raya di negeri orang.