Dukung Kemerdekaan Palestina, Celtic Dituntut UEFA
Klub Skotlandia, Glasgow Celtic, mendapatkan hukuman dari UEFA setelah para pendukungnya melakukan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Penulis: Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM - Klub Skotlandia, Glasgow Celtic, mendapatkan hukuman dari otoritas sepakbola Eropa, UEFA, setelah para pendukungnya melakukan kampanye dukungan terhadap kemerdekaan negara Palestina.
UEFA menghukum Celtic dengan tuntutan pelanggaran membentangkan spanduk yang terlarang. UEFA beralasan bahwa pihaknya melarang setiap klub mengekspresikan pandangan politik di dalam sepak bola.
Kasus ini akan dilakukan dengar pendapat pada 22 September.
Kampanye tersebut digelar saat Celtic menghadapi klub Israel Hapoel Beer Sheva pada babak play-off Liga Champions, Kamis (18/8/2016) dini hari WIB.
Pada pertandingan yang dihelat di Celtic Parc, Glasgow, kelompok suporter The Green Brigade membawa dan mengibarkan bendera Palestina di dalam mau pun di luar stadion. Mereka juga membentangkan spanduk penolakan terhadap invasi Israel atas Palestina.
Dalam laga yang dimenangkan Celtic dengan skor 5-2 itu, mereka menuntut kemerdekaan Palestina yang mendapatkan penindasan dari Israel.
Beer Sheva sendiri adalah klub tersebut berbasis di dekat dengan Jalur Gaza yang merupakan wilayah Palestina.
Ini bukan pertama kalinya suporter Celtic mengibarkan bendera Palestina di dalam stadion. Sebelumnya, mereka juga sempat melakukan aksi serupa saat menghadapi KR Reykjavik pada 2014.
Celtic sendiri sudah pernah terkena delapan sanksi selama lima tahun terakhir dari UEFA dengan beragam kasus yang berbeda.
Celtic bisa saja terkena sanksi menutup salah satu tribun Stadion mereka bila UEFA menyatakan klub tersebut bersalah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.