FSS Calonkan Tiga Orang untuk Anggota Komite PSSI
Ketiga nama itu juga akan dicalonkan oleh 25 voters yang tergabung dalam FSS pada pendaftaran anggota Komite Eksekutif PSSI
Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Selain mencalonkan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar pada 17 Oktober 2016, itu, Forum Satu Sumatera (FSS) juga mendeklarasikan pencalonan tiga nama calon anggota Komite Eksekutif PSSI.
"Selain mencalonkan Letjen Edy, kami juga mendeklarasikan tiga orang Sumatera yang akan dicalonkan sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI. Ketiga nama itu adalah Muddai Madang (Komisaris Utama Sriwijaya FC), Juni Ardianto Rahman (pembina PSPS Pekanbaru), H. Refrizal yang diusulkan dari manajemen Semen Padang," kata Juru bicara FSS, Zulfahmi Adrian kepada Harian Super Ball.
Ketiga nama itu juga akan dicalonkan oleh 25 voters yang tergabung dalam FSS pada pendaftaran anggota Komite Eksekutif PSSI pada 22 Agustus sampai 5 September 2016.
"Kami memilih tiga nama itu, karena mereka merupakan orang-orang penggiat sepakbola Sumatera. Harapannya mereka juga bisa mewakili kepentingan sepak bola di Sumatera. Sehingga sepak bola di Sumatera makin meningkat dan mendapat perhatian yang lebih baik. Agar kami bisa memberikan sumbangsih bagi sepak bola di Tanah Air. Kami sangat ingin menjadi bagian dari prestasi sepak bola Indonesia," ujar Zulfahmi.
Zulfahmi menerangkan FSS dibentuk setelah digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di HOtel Mercure, Ancol, Jakarta pada 3 Agustus 2016.
"FSS dibentuk sebagai media silaturahmi dan untuk menyamakan persepsi serta visi seluruh voters di Sumatera jelang digelarnya Kongres Tahunan PSSI pada 17 Oktober 2016. Saat ini jumlah voters di Sumatera yang bergabung sebanyak 25 voters. Satu voters dari Pro Duta FC sedang kami lobi untuk bergabung dengan FSS. Tetapi kabarnya Pro Duta FC sudah bersedia untuk bergabung," ucap Zulfahmi.
Zulfahmi menerangkan, dibentuknya FSS untuk lebih mengangkat potensi sepak bola di Sumatera. Pasalnya selama ini hanya potensi di Sumater belum terekspos dengan maksimal.
"Kami menginginkan seluruh potensi pemain-pemain asal Sumatera makin terangkat dan bisa menyumbangkan tenaganya di Timnas. FSS bukan untuk Sumateraisme, tetapi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini melalui sepak bola," terang Zulfahmi.